Catatan Pengingat Ricky Elson Sang Pembuat Mobil Listrik

0
522

Cerita pengingat.
Revisi Catatan 2 tahun lalu.

(Hanya sebuah catatan pengingat,
Tidak merasa dijegal siapapun,
Tidak mau menyalahkan siapa pun,
Apalagi menyalahkan pemerintah,
Diluar sana tentu saja banyak perjuangan yg lebih berat dan lebih baik,
untuk negri ini bahkan dunia.
Dan Tanpa maksud merasa lebih berjuang)

4 Tahun dari Pelajaran Besar
antara Hidup dan Mati bersama Dahlan Iskan

Bertepatan dengan tanggal yang sama,
ya 5 Januari, Dua tahun lalu, 2013.

Sebuah pelajaran hebat,
yang sungguh saya terima dengan penuh kesyukuran.
dan mungkin bagi beliau juga begitu.

Di jembatan tempat berhenti sejenak itu, Meski saya sudah memaksa beliau
untuk tidak melanjutkan perjalanan
namun Semangat beliau sungguh kuat..
” Battery OK, AC OK, Power Steering OK.. Abah”
“Namun Rem Tidak”.. sambung saya.
“Loh, Kenapa Anda tidak Percaya diri”
pertanyaan ini sangat menusuk…
“Benar saya tidak percaya diri Abah,
karna dari Ujicoba sepanjang akhir tahun
di Turgo, Merapi..
saya paling khawatir dgn Rem,
Regenerative Brake Tidak Berfungsi,
Kita hanya mengandalkan Rem Mekanik
(karna mobil cantik ini didesain tanpa Gearbox ,mengadopsi system Tesla)

Beliau Diam, menatap saya sejenak,
Terlihat berfikir.
Beliau tak mau melanjutkan percakapan
yang ujung nya hanya mencari kambing hitam..

Lalu membuka pembicaraan lagi.
“sampe Rumah (maksudnya. kediaman beliau di Magetan) hanya 15mnt lagi,
jalannya sudah datar.. ” sambung Abah meyakinkan saya.

Saya mengenal beliau,
Bertekad baja dan sambil menarik nafas dalam dalam, saya menatap mata beliau, lalu bertanya
,”Apakah abah benar2 siap?”
Saya memang sudah berfirasat tak baik,
begitu juga beliau..
namun saya tahu sekali ada yang membara..
kecil menyala di dada beliau,
Namun begitu terang
“Kerjakan segala sesuatu hingga Tuntas”
meski setelah membaca semua ini sebagian orang akan menganggap konyol..

“siaap, ayooo berangkat”.. jawab Abah singkat
Saya mengulurkan tangan mengajak Salaman..
menerima dengan sepenuhnya binar mata sang Guru..
Ia menjabat erat tangan saya, lalu segera masuk ke Tucuxi. Duduk dihadapan kemudi,
dan saya juga segera duduk di kursi sebelahnya.

Mobil mulai melaju,
dengan hati yang masih was was..
saya memulai pembicaraan..
” Abah… beginikah perjuangan itu..
sehingga untuk memperjuangkan masa depan Negri ini,
seorang mentri seperti abah (yg sudah Tua begini)
harus bertaruh nyawa.”..
” ya terus kenapa..? ”
” ya gitu.. ga apa apa…” jawab beliau singkat..
lalu kami diam…

Meski saya tahu banyak orang yg menilai ini hanyalah pencitraan, atau maksud politis DI.

Tak berapa lama kemudian..
beliau memanggil saya,
“Rick… Astagfirullaah, rem (sudah) Tak berfungsi”.
Saya masih belum mampu mencernanya..
Sekilat waktu saya Nanar..
dengan fikiran yang sudah melayang kemana mana.

Jalan Turunan..
tak datar seperti yg beliau sampaikan.
kecepatan mendekati 60km/h.
Didepan kami Rombongan dengan Minibus berisi lebih 8 orang..
Kami berada di jalur kiri,
dari Solo ke Magetan
disebelah Kiri Jurang..
disebelah jalur kanan, tebing bukit batu..

“astaghfirullaah” , jeritku didalam hati..
Segera kulepaskan Seat Belt mobil type Sporty (sangat erat)
yang mengikat tubuh, reflek bersiap2 memeluk beliau,
untuk waktu yg tak diinginkan..

“Abaaah…” Panggilku sambil menarik nafas dalam dalam..
“mohon abah tenang, konsen pada Steering,
dan coba injak rem lagi”
dengan tenang beliau menjawab..
” Oh, anda masih bisa tenang..
dalam keadan begini… bagus…”
” Rem sudah Ndak bisa, kakiku udah kram… dari tadi”
wajah nya tak panik.. berusaha masuk ke jalur kanan,
karna Alhamdulillaah pengawalan polisi telah mengosongkan jalur kanan.

” Ok, Abah.. sekarang apa yang kita lakukan”
fikiran ku adalah mengajak beliau melompat..
dengan tenang beliau menjawab..
” Rick, aku harus menghentikan mobil ini…”
“Iya Abah..” jawab saya.
“Rick, kita Ndak boleh mengorbankan orang lain”
Logika matematika saya begitu cepat..
bahasa negasi nya adalah..
“kita hanya boleh mengorbankan kita”
“Siaap Abah..” jawab ku..dalam
sembari Nurani menjerit pada Ilahi
memohon pertolongan SANG MAHA BERKEHENDAK..
Pilihan Tinggal dua,
kita ga akan menabrakkan mobil ini
ke mobil rombongan di depan..,
Untuk menghentikannya.
Jadi tinggal pilih Jurang di kiri,
atau Tebing di kanan..

Beliau sangat logis..
dengan singkat..
” Rick, saya mau tabrakkan ke Tebing”
” iya Abah..” jawabku dalam
” Anda siap…?” tanya beliau
Sesaat jeritan saya mengejar penjuru langit..
Mencari Sang Maha Berkehendak..
“Engkau YANG MAHA TAHU..
apa yang kami Tunjukkan
dan Apa yang kami sembunyikan..
Sungguh Engkaulah yang maha tahu tentang
apa yang di tuduhkan pada Kami tentang Pencurian Teknologi
Sungguh Engkau lah yang MAHA TAHU,
tentang Niat yang ada didalam dada kami..
Sungguh Engkau pula lah Yang MAHA TAHU protesku pada acara di Solo tadi
Sungguh Engkaulah yang MAHA TAHU kebodohan kami,
dan Sungguh hanya kepada Engkaulah kami berserah..
Terserah Engkau sajalah Tuhan YANG MAHA BERKEHENDAK”
tutupku didalam hati…
lalu yang tersisa..
hanyalah sebuah ketenangan…

Segera kujawab pertanyaan Bapak Mentri Dahlan Iskan..
” Bismillaah… silahkan Abah,
Silahkan…” dengan penuh senyuman..

Sekejap beliau tersenyum pada saya
dan membanting Stir kearah Tebing bukit itu
hampir dalam kecepatan 60km/h karna Bobot mobil
2.5 ton…
dan saya sudah tak ingat lagi..
hanya bunyi benturan, dan kaca yang hancur..bertaburan.
Tampilan foto dibawah adalah jejak semua ini..

Lalu mobil terhenti,
setelah membentur Isuzu Panther di depan..
dan saya tersadar,
saya udah nongkrong didepan Abah tercinta
Alahamdulillaah, Hanya dengan KUASA dan KEHENDAKNYA
kami berdua, tidak mengalami luka sedikit pun..

Setelah itu berbagai simpang siur
Hujatan, Cacian, Hinaan..
dan sedikit rasa Simpati.. kami Terima
Sebagai Pelajaran berikutnya..

Hari itu, bukanlah bala..
namun sebuah Berkah. Ilmu dari Yang MAHA BERILMU

“Rick,.. maafkan saya Ndak dengerin nasehat anda”
ucap beliau, 1 jam kemudian setelah bertemu dengan saya lagi di kediaman beliau di Magetan.
Saya segera memeluk beliau
“Tidak Abah, tak ada yang harus saya maafkan
karna tak ada yang salah..”
Kemudian,
Mamak (istri Abah) juga memeluk saya
“Cemas, mamak naakkk….”
agak lama beliau memeluk saya dan
bercerita betapa bahagianya beliau
mendengar kami selamat.

Abah memanggilku,
“Rick, anda jerakah? mengembangkan Mobil listrik?”
sambil tersenyum..
“insyaaAllaah tidak Abah” jawab saya.
” Oke, persoalan ini.. saya yang selesaikan..
anda tak perlu khawatir.., Anda dan team Fokus saja,
anda bikin yang jauh lebih baik.. ,
lalu kita lewat sana lagi ya..”
dan saya pun tertawa lega..

Segera kudatangi Rombongan Team KUPU KUPU MALAM
yang melakukan Pembuatan Mobil Listrik Tucuxi
hasil Rancangan Pak Danet Suryatama itu.

“Saudara ku, Mas Kunto, Mas Rudi dan Team
jangan bersedih.. meski sulit
kami baik baik saja..
Ini berat bagi kita.. namun kita harus berjalan terus
saya dapat Amanah..
Kita diminta Abah, membuat mobil baru..
hasil rancangan kita sendiri
hasil fikiran kita sendiri
dan harus dari tangan kita Sendiri..
yang lebih baik.. Bismillaah”

dan Team KUPU KUPU MALAM mas Rudi,
segera, menyatakan siap..

“HARI ITU SELO terlahir…”

Setelah itu, hiruk pikuk..
dan kami bertahan dalam badai..
badai Hujatan, Cacian, Hinaan
mulai dari tuduhan pencurian teknologi,
hingga ke orang Syirik yang Ruwatan..
tak satupun yang boleh saya jawab dan klarifikasi
pada saat itu,.. itu pesan Abah
” Saya.. yang Bertanggung Jawab”
ucapnya tegas..

Tanpa diketahui media masa..
Isi perut Tucuxi.. kami masukkan kedalam NiSSAN TERRANO
6 bulan lamanya kami uji coba,
mendalami apa yang terjadi..
dan benar dugaan kami.. bahwa
Sang Perancang, (mungkin tak sengaja) tak berhasil mengaktifkan
REGENERATIVE BRAKE,
fungsi menjadikan Motor penggerak
sebagai Generator, untu mengerem
seperti pada rem sepeda ontel yg menghidupkan lampu..
itulah, mengapa.. Abah sepanjang perjalanan
berkata,
“Rick, tak seperti yang anda bilang
bahwa mobil listrik akan mengerem
jika kaki dianggkat dari pedal accelerator”

Alhamdulillaah , kami menjadi sangat hati hati sekali setelah itu
dan Selo memiliki 3 pengaman
1. Rem Mekanik, seperti layaknya mobil Sport
2. Rem Mesin, dengan adanya Gear Box
3. dan Regenerative Brake system

Pelajaran dari Kecelakaan Tucuxi,
mengajarkan berbagai hal hingga kesabaran pada kami
Meski saat ini tak ada kejelasan tentang perizinan..
kami masih terus berjuang…
dibelakang layar panggung Negri ini

#Ditulis pada : 20150105, Ciheras…
Sebuah Cerita, Pengingat Langkah
di Negri Tercinta

Untuk Abah Dahlan Iskan yg saya Cintai..
Doa kami selalu untuk mu
Terima kasih untuk Mengajak kami Bermimpi..

dengan dada yang Membara..

Wahai Raja Negri ku… yang tlah lama terdiam

CC : Hormat dan kagum saya untuk Mas B.kunto Wibisono dan team Kupu-Kupu Malam 100% Pengrajin Mobil Yogyakarta yang sungguh Hebat..

Akan kah tahun 2017 ini kita akan bermimpi dan bergelora seperti 4 tahun lalu?
Hanya kepada YANG MAHA BERKEHENDAK kita memohon.

20170105/Pengingat.
Salam hormat utk pak Danet Suryatama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.