Sikap baik tidak hanya ditujukan kepada orang lain, tetapi juga kepada alam. Karena manusia hidup dan bergantung dari kemurahan alam. Hal itu disampaikan Bupati Indartato saat menutup Pelatihan Nasional Model Kampung Konservasi di Desa Gondosari, Punung, Kamis (23/3/2017). “Jika kita berbuat baik, maka hasilnya akan baik pula. Termasuk kepada alam,” ucapnya.
Bupati menuturkan, perlakuan arif kepada lingkungan dan alam sangat diperlukan. Mengingat dari masa ke masa kondisi ekosistemnya semakin menurun akibat dampak perubahan iklim. Padahal disatu sisi manusia tidak dapat melepaskan diri dari alam sebagai sumber pangan. Entah itu di darat maupun lautan. “Semasa kecil saya harus makan seadanya dan dibilang tidak enak. Tetapi sekarang hal itu tidak lagi terjadi dimasyarakat. Nah, saya ingin dimasa depan anak cucu kita masih dapat menikmati kemurahan alam itu,” tuturnya.
Alam mendukung kehidupan manusia. Saat sekarang masyarakat yang memilih bertani juga cukup banyak. Namun produksi dari profesi yang satu itu belum dapat diandalkan memenuhi kebutuhan hidup. Sehingga belum dapat menjadi modal dalam pembangunan.
Di depan Bupati beberapa peserta memaparkan kondisi pertanian didaerahnya. Salah satunya Kepala Desa/Kecamatan Laham, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Dengan potensi luas wilayah yang dimiliki, mereka belum mampu memaksimalkan pertanian. Karena itu mereka mencoba menimba ilmu dari petani di Pulau Jawa.
Pelatihan yang diselenggaran oleh Farm Cultural Center (FCC) dan World Wildlife Fund (WWF) berlangsung selama 10 hari. Kegiatan diisi dengan diskusi untuk membekali diri bertani. Tetapi tidak menyangkut hal teknis dan cenderung ke arah memberi inspirasi. Para peserta sendiri berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Nangroe Aceh Darussalam. (David/Arif/Sopingi/Dochumas Pacitan)
