Cabai rawit ternyata banyak jenisnya. Yang popular di Indonesia antara lain rawit Jawa dan India.
Gara-gara ada yang minta dicarikan cabai rawit Jawa dalam kondisi kering 10 ton per bulan, saya harus belajar membedakannya. Cabai Jawa kering ini akan dikirim ke Belanda.
Kalau kita datang ke lapak pedagang cabai rawit di pasar, tentu sulit membedakan, mana yang cabai Jawa, mana yang India. Bentuknya mirip-mirip.
Cara menentukannya ternyata dengan cara dicicip. Menurut informasi yang saya peroleh di internet, cabai Jawa pedasnya normal. Cabai India paling pedas.
Kalau masih di pohon, membedakan ketiganya lebih mudah. Cabai Jawa buahnya merunduk, sedangkan cabai India buahnya tegak.
Sejak masuknya Cabai India melalui mekanisme impor, cabe Jawa sepertinya kehilangan pamor. Konsumen lebih menyukai Cabai India karena pedasnya. Petani memilih bertanam cabai India karena menghasilkan panen yang lebih banyak.
Ternyata, masyarakat Indonesia tidak hanya senang film India. Tapi, cabai rawitnya juga! [JTO]
