Gunakan Semua Elemen Untuk Pengurangan Resiko Bencana

0
108

Pemerintah Kabupaten Pacitan menggunakan semua elemen masyarakat dalam upaya mendorong pengurangan resiko bencana (PRB). “Kita melakukan sosialisasi melalui semua elemen masyarakat. Termasuk PKK,” kata Bupati Indartato saat mengunjungi lokasi tanah longsor dan tanah gerak di wilayah Kecamatan Tulakan, Jum’at (20/10/2017).

Gerakan PRB mutlak diperlukan. Mengingat Kabupaten Pacitan memiliki resiko bencana alam beragam. Mulai banjir, tanah longsor, dan gerakan tanah pada musim penghujan. Maupun kekeringan dan kesulitan air bersih dimusim kemarau. Selain itu masih ada pula ancaman potensi gempa bumi yang diikuti gelombang tsunami.

Sampai saat ini total ada 122 unit rumah warga dari empat kecamatan terdampak bencana alam tanah longsor dan gerakan tanah. Keempat kecamatan itu adalah Ngadirojo, Sudimoro, Tulakan, dan Kebonagung. Di wilayah Kecamatan Tulakan sendiri ada 89 unit rumah warga rusak. Baik ringan, sedang, sampai berat. “Di Desa Jatigunung ada 49 rumah ambles. Selain itu juga ada beberapa titik jalan desa, kabupaten, maupun provinsi rusak,” ucap bupati.

Pemerintah daerah sendiri telah berupaya meringankan beban warga yang terkena dampak bencana alam. Yaitu dengan memberikan bantuan. Baik berupa bahan makanan maupun perlengkapan tinggal. “Kita berupaya meringankan beban para korban. Selanjutnya juga mengusulkan kepada pemerintah yang lebih atas,” ucap bupati.

Sebelumnya, bupati dan wakil bupati berserta jajarannya menyambangi rumah milik Sartono, warga Krajan, Desa Kalikuning yang mengalami kerusakan akibat bencana tanah gerak. Ditempat itu, orang nomor satu di jajaran pemerintahan Kabupaten Pacitan ini menyerahkan bantuan dan melihat dari dekat kondisi terkini hunian Sartono dan keluarga.

Gerakan tanah memicu retakan dan amblesan tanah sepanjang kurang lebih 30 meter. Tidak itu saja, dinding rumah ikut retak dan roboh pada bagian belakang. Demikian pula dengan rumah milik Tuladi di Krajan, Desa Jatigunung. Akibat longsoran tanah yang memicu retakan, memaksa ia membongkar rumahnya demi keselamatan keluarganya.

Tak hanya di kedua desa. Bupati kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Ngumbul, dan Wonosidi. (arif/nasrul/tarmuji/humaspacitan).