Para pakar menyimpulkan bonus demografi di Indonesia tidak akan terjadi kecuali suksesnya sebuah program besar, yakni Keluarga Berencana (KB). Sebagaimana disampaikan di berbagai media akhir-akhir ini, bonus demografi berada di puncaknya pada tahun 2030.
Lalu apa sebenarnya bonus demografi dan kenapa momentum tersebut menjadi perhatian banyak negara di Dunia. Menurut istilah dari Data Penduduk Perserikatan Bangsa Bangsa, bonus demografi merupakan potensi pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur pendek. Dimana usia kerja lebih besar dibanding proporsi bukan usia kerja.
Di Kabupaten Pacitan, saat ini terdapat 33 tenaga penyuluh KB aktif di bawah Dinas PPKB Dan PPPA Pacitan. Meski bukan angka yang ideal namun mereka mengemban tugas penting yakni menciptakan satu keluarga yang sejahtera. Ujungnya dari keluarga yang sejahtera adalah anak yang berkualitas, sebagai penerus keluarga maupun bangsa.
Namun saat ini pagebluk covid-19 menguji keluarga Indonesia yang diprogram menjadi sejahtera. Menurut hasil survey yang dilakukan dengan metode daring oleh BKKBN Provinsi Jatim menemukan fakta, selama pandemi berbagai capaian angka mengalami penurunan yang signifikan.
Sebanyak 95,8 persen keluarga mengalami gejala stres, angka yang cukup besar. 60,7 persen ekonomi keluarga menurun dan berujung pada penurunan kecukupan gizi, termasuk kenyataanya selama pandemi angka kehamilan bahkan secara nasional mengalami peningkatan.
“Artinya pandemi mempengaruhi sasaran program KB,” terang Kepala BKKBN Perwakilan (Kaper) Jatim Sukaryo Teguh Santoso, saat sambutannya dalam Bimbingan Teknis Program bangga kencana bagi penyuluh KB Kabupaten Pacitan. Hari ini (23/07) di Kantor Dinas PPKB Dan PPPA Pacitan.
Melihat realitas meningkatnya kehamilan di tengah pandemi, secara tidak langsung menimbulkan berbagai persoalan yang nantinya berujung pada masalah serius. Utamanya Baby Boom, stunting dan terpengaruhnya program pembangunan SDM generasi muda.
Namun demikian meski dalam armada yang terbatas, Petugas Penyuluh KB harus benar-benar bekerja ekstra demi menyelamatkan keluarga Indonesia. Inovasi Rabu Berbagi berwujud sedekah masker dan sembako harus dimaksimalkan sembari menebarkan kampanye-kampanye, terpenting saat ini masyarakat harus benar-benar memahami apa itu protokol kesehatan. (budi/rch/tika/DiskominfoPacitan).