Kenaikan Harga Tiket Masuk (HTM) di sejumlah destinasi pariwisata di bawah naungan Dinas Pariwisata (Disparpora) Kabupaten Pacitan menuai pro kontra publik. Masyarakat berpandangan kebijakan tersebut blunder jika mengacu pada situasi perekonomian saat ini yang tengah lesu-lesunya.
T. Andi Faliandra, Kepala Disparpora Pacitan sontak angkat bicara menyikapi persoalan tersebut. Selama ini pihaknya memang memilih bungkam jika ditanya melalui jejaring medsos. Bukan tanpa sebab, jawaban di dalam forum medsos justru akan memancing persepsi publik yang semakin luas dan tidak terkendali.
Tetapi ternyata kebijakan tersebut telah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Tempat Rekreasi dan Olahraga merupakan program lanjutan dari rancangan perda pada tahun 2019 yang kini telah disahkan, tentu sebelum Covid-19 berkecamuk di Kabupaten Pacitan.
Akhirnya perda yang telah dikaji oleh gubernur dan sah secara hukum tersebut ditunda hingga satu tahun lamanya, dengan dukungan Keputusan Bupati Pacitan Nomor: 188.45/151/KPTS/408.12/2021 Tentang Pencabutan Pengurangan Beberapa Retribusi Tempat Rekreasi Dan Olahraga Di Kabupaten Pacitan. “HTM Harus tetap kami terapkan. Jika nanti ada dampak barulah kami akan lakukan evaluasi dan perbaikan, artinya kami tidak menutup mata,” kata Andi kepada Diskominfo Pacitan, Senin (08/02).
Sementara Perda Nomor 3 Tahun 2020 tersebut dikaji dari situasi pada tahun 2019 akhir, bukan pada kondisi sekarang. Sedang pemerintah sendiri harus menempatkan diri pada porsinya yang tidak dapat lepas dari segala aturan birokrasi.
Sementara Andi mengaku peningkatan retribusi maupun target unjungan bukan menjadi tujuan Disparpora, namun lebih fokus terhadap keselamatan petugas maupun pengunjung terhadap virus Corona, tentu dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.
Meninjau kondisi tersebut, Tim Liputan Diskominfo Pacitan justru tercengang saat membuat wawancara kepada beberapa pengunjung yang datang di Pancer Door Pacitan. Salah satunya adalah Puri Eka, yang berpandangan kenaikan HTM sebenarnya bukan masalah serius yang mesti dibesar-besarkan.
Eka dan teman-temannya merasa pemerintah memiliki alasan yang tepat terhadap kebijakan yang diterbitkan. Meski ia berharap adanya HTM khusus terhadap pelajar yang membawa kartu pelajar. “Pemerintah pasti punya pandangan lain yang kita belum paham,” ujarnya dewasa.
Masukan semacam itu pun tetap disikapi positif oleh Andi, ia mengaku pihaknya memang saat ini tengah menyetop berbagai program diskon HTM kepada pengunjung. Ini terpaksa dilakukan karena akan bersinggungan dengan penanganan Covid-19. “Sementara kami tunda dulu hingga Covid-19 terkendali dan sekarang kita akan tetap menaikan HTM sesuai perda yang ada,” pungkas Andi. (bd/anj/pren/riy/ss/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).