Pak Widodo menolak dipanggil ustadz. Tapi di kalangan penderita kanker, pria paruh baya bertubuh subur itu, terlanjur dianggap seperti ulama karena nasihat-nasihatnya yang sejuk dan menenangkan.
Pak Widodo yang tinggal Kelapa Gading itu menjadi tumpuan penderita kanker untuk menemukan ‘’asbabun-nuzul’’ kanker yang tumbuh dalam jaringan normal tubuhnya. ‘’Ini terapi psikologis menggunakan pendekatan agama,’’ kata Pak Widodo, di sela-sela kegiatan konsultasi psikologis para penderita kanker di D Hotel, Menteng, Minggu siang kemarin.
Terapi yang dijalankan Pak Widodo punya nama unik, yakni T + OBAT. ‘’Saya hanya membantu pasien untuk menemukan permasalahan apa yang pernah dialaminya di masa lalu yang belum diikhlaskan,’’ jelas Pak Widodo.
Dalam menjalankan terapi, Pak Widodo mengajak pasien berdialog face to face. Dalam tanya jawab yang kadang berlangsung sangat lama itu, pasien akhirnya bisa mengungkapkan persoalan psikologis berat yang dialaminya, tetapi selama ini disembunyikan.
‘’Selama pasien terus menyembunyikan persoalan psikologisnya, kami tidak bisa membantu lebih jauh untuk penyembuhannya,’’ jelas Pak Widodo yang hadir bersama tiga orang terapis lain.
Adakah hubungan antara ‘’ikhlas’’ dengan ‘’kanker’’? Menurut Pak Widodo, secara medis tidak ada hubungan antara keduanya. Tetapi dalam kenyataannya, hamper semua pasien kanker memiliki problem psikologi di masa lalu yang berkaitan dengan ‘’ikhlas’’.
Nah, permasalahan yang bersifat batiniyah itulah yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Problemnya, banyak pasien yang cenderung menutup-nutupi masalahnya. Akibatnya, di dalam dirinya berkembang energi negatif seperti marah, benci sampai tidak mau memaafkan.
‘’Ini yang membuat fisik dan psikis seseorang menjadi lemah sehingga sel kanker berkembang,’’ papar Pak Widodo.
Nah, setelah pasien mengakui bahwa di dalam dirinya ada beban psikologi yang tak kunjung selesai, Pak Widodo baru memberikan resep selanjutnya. ‘’Resepnya T+OBAT. Artinya taubat dan obat. Selain taubat juga harus disiplin berobat,’’ jelas Pak Widodo.
Benarkah setelah mengiklaskan semua masalah di masa lalu pasien menjadi lebih baik? Selama lima jam mengikuti kegiatan para penderita kanker di D Hotel tersebut, beberapa orang memberikan testimonial yang menarik. Semua merasakan kesehatannya semakin baik.
Mereka mengaku bisa mengubah energi negatif menjadi positif. Melalui latihan yang teratur, mereka sekarang memahami arti ‘’bersyukur’’ sehingga tumbuh rasa berbahagia dengan semua yang dikaruniakan Tuhan pada dirinya, seperti apa pun kondisinya. ‘’Insya Allah, dengan metode T+OBAT, Allah akan mengangkat penyakit itu,’’ kata Pak Widodo.
Bila artikel ini bermanfaat, silakan dishare …