Ratusan Jamaah Peringati 40 Hari Wafatnya Mbah Yai Umar Tumbu

0
307

Donorojo –  Kepulangan KH Umar Syahid atau Mbah Umar Tumbu ke haribaan Allah SWT rupanya membekas di dalam hati para santri dan muhibbinya. Ratusan jamaah hadir di komplek Pesantren Nur Rohman, Njajar, Donorojo, Pacitan. Senin malam (13/2).

Mereka dengan khidmat mengikuti peringatan 40 hari wafatnya Mbah Umar Tumbu. Peringatan yang diisi dengan pembacaan tahlil dan tausyiah tersebut dilakukan untuk mendoakan Simbah Umar Tumbu.

Hadir dalam acara tersebut, para alim ulama, tampak pula KH Abdullah Sa’ad Karanganyar Jawa Tengah, Kiai Hamid Boyolali, Habib Umar Al Jufri Banyuwangi, tokoh masyarakat dan undangan lainya.

KH Abdullah Sadjad, Pengasuh Pesantren Nahdlatussubban Arjowinangun Pacitan  didaulat memimpin bacaan tahlil beserta doanya. Para jamaah yang terdiri dari putera dan puteri tampak khusu’ mengikuti rangkaian acara.

IMG-20170213-WA0026

Seperti diketahui, Simbah Umar Tumbu merupakan salah seorang ulama yang menjadi panutan kaum muslimin juga warga Nahdliyyin Pacitan.

Mbah Umar Tumbu merupakan figur Kiai yang nasihatnya selalu menyejukkan. Kehadirannya selalu dirindukan oleh umat. Wajahnya yang penuh keteduhan menjadikan siapapun ingin selalu dekat berada di sampingnya.

Mbah Umar Tumbu wafat pada Rabu (4/1) malam pukul 22.55 di RSUD Pacitan. Pada masa remajanya ia menjadi murid KH Dimyathi Abdullah di Pesantren Tremas Pacitan.

Cintanya terhadap NU dan pesantren ditunjukkanya dengan tidak pernah absen menghadiri acara yang digelar oleh NU atau pesantren. Ia hadir di tengah para santri dan selalu menunggui acara hingga selesai.

Tidak hanya di Pacitan, di tengah kondisi fisiknya yang sudah sepuh, Mbah Umar masih sering menghadiri kegiatan keagamaan di Solo, Wonogiri, Ponorogo, dan Madiun (Red Zaenal Faizin)