Tremas- Pengurus Pusat Ikatan Alumni Pondok Tremas (IAPT) Ahad (26/2) mengadakan rapat di aula Rusunawa Pondok Tremas. Rapat berhasil membentuk tim formatur dan panitia pelaksana yang akan mengayahi Musyawarah Besar (Mubes) ke-III pada Desember 2017 mendatang.
Hadir dalam rapat tersebut, pengasuh Pondok Tremas KH Luqman Harits, KH Muhammad Habib, KH Abdillah Nawawi, Ketua IAPT H Sodiq Sujak, dan sejumlah pengurus harian IAPT.
KH Luqman Harits menyampaikan, kualitas IAPT ke depan, sekurangnya bisa dilihat dari sejauhmana kesungguhan para pengurus dalam memanajemen organisasi.
“Pengelolaan organisasi itu sangat mutlak dibutuhkan di seluruh lembaga-lembaga, baik itu di pesantren, organisasi kemasyarakatan, bahkan juga parpol,” tutur Kiai Luqman.
Sangat penting sekali, kata Kiai Luqman, untuk memanajemen organisasi sebesar IAPT ini, para pengurus perlu melakukan studi banding ke berbagai organisasi alumni pesantren yang telah mapan dan maju, seperti halnya Gontor, Langitan, dan Lirboyo.
Kiai Luqman mengusulkan, pada pelaksanaan Mubes nanti dapat menggunakan jasa Event organizer atau EO. Dengan maksud agar konsentrasi para pengurus tidak disibukkan lagi dengan hal-hal yang menyangkut teknis acara.
“Sehingga Mubes nanti dapat memunculkan rumusan yang luar biasa untuk keberlangsungan IAPT dan Pondok Tremas,” tuturnya.
Sementara itu, KH Burhanuddin HB berharap para alumni ini dapat lebih meningkatkan rasa ta’alluqnya terhadap almamaternya. “Para alumni yang pernah menimba ilmu di Pondok Tremas, harus siap bila sewaktu-waktu pondok Nimbali (memanggil)mereka untuk ikut membesarkan almamaternya melalui IAPT,” tutur pengasuh Pesantren Al Fattah Kikil itu.
Senada dengan itu, Ketua Umum IAPT H Sodiq Sujak berharap dapat terbangun sinergitas antara pengurus pusat IAPT dengan pengurus wilayah. Dibutuhkan orang-orang yang siap memanajemen organisasi, utamanya dari alumni generasi muda.
Beberapa usulan lain disampaikan oleh peserta rapat. Yang menjadi perhatian besar adalah soal hasil rekomendasi Mubes ke-II tahun 2006 silam. Dimana rekomendasi yang dihasilkan oleh para alumni itu sementara belum dapat terlaksana dan masih berhenti pada tataran konsep semata.”Konsepnya bagus, tapi ketika berbicara pada praktek di lapangan, sampai saat ini belum sepenuhnya dapat terlaksana, ” ujar Sekretaris IAPT Ahmad Irfai.
Dalam kesempatan ini, peserta berhasil membentuk tim formatur yang berisikan keluarga ndalem dan pengurus harian IAPT. Hasil rapat ini akan dibahas kembali dalam rapat lanjutan bersama para pengurus Wilayah yang akan digelar pada akhir Maret mendatang./pondoktremas.com