Sekitar 800 orang warga Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya yang terdiri dari mahasiswa, rektorat, dosen, dan pendamping akan menggelar baksi sosial dan pengabdian masyarakat di Kecamatan Ngadirojo. Kegiatan sosial itu sendiri akan berlangsung mulai tanggal 5-7 Oktober. “Maka acara ini kami sebut juga bedol kampus,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Supriyono, Jum’at (6/10/2017)
Bedol kampus sendiri bukan hal asing bagi perguruan tinggi yang beralamat di Jalan Dukuh Kupang XXV/54. Pada bulan Maret tahun 2014 lalu mereka juga melakukan hal serupa di Kabupaten Pacitan. Saat itu pihak universitas menanam kurang lebih 4.000 batang tanaman indutri, tanaman langka nusantara, dan tanaman pekarangan. Berupa mangga, belimbing, nangka, serta toga yang dipusatkan di Desa Cokrokembang.
Untuk kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2017 UWK membawa mahasiswa dari delapan fakultas. Yaitu fakultas teknik, pertanian, hukum, ilmu sosial dan politik, kedokteran, kedokteran hewan, serta fakultas bahasa dan sains. “Sesuai hasil rapat dengan pemkab maka 800 orang peserta pengabdian akan berbaur dengan masyarakat pada enam desa,” terang Supriyono.
Enam desa tersebut adalah Ngadirojo, Tanjungpuro, Bodag, Nogosari, Pagerejo, dan Bogoharjo. Dalam kurun waktu kegiatan itu pula mereka akan memberikan penyuluhan dan pemberian bantuan bibit tanaman untuk 50 keluarga per desa dan 90 ekor bibit ayam kampung setiap desa.
Bupati Indartato sendiri menyambut baik agenda UWK. Terlebih product domestic regional brutto (PDRB) sebesar 30 persen adalah pertanian. “Sekaligus untuk mengurangi kemiskinan. Angka kita masih 15 persen. Sedangkan Jatim 11 persen,” ucapnya.
Terkait program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), apa yang dilakukan universitas dengan delapan fakultas itu selaras dengan yang dimiliki Kabupaten Pacitan. Utamanya dengan penanaman tanaman kelapa, buah-buahan pekarangan maupun toga. Terlebih secara terbuka pihak yayasan ingin melengkapi jargon Kota 1001 Goa dengan Kota 1 Juta Kelapa. (arif/nasrul/tarmuji/humaspacitan)