Bencana alam banjir dan tanah longsor yang terjadi Jum’at (17/11/2017) kemarin berdampak pada warga. Salah satunya rumah milik Musahidin di Dusun Wonoasri, Desa Karangrejo, Arjosari. Derasnya arus banjir dari aliran anak Sungai Grindulu yang melalui desa tersebut membuat huniannya terancam hanyut. “Atas nama pemerintah daerah, saya ikut prihatin atas kejadian ini,” ujar Bupati Indartato ketika mendatangi lokasi, Sabtu (18/11/2017) pagi.
Saat ini bangunan rumah Musahidin hanya berjarak sekitar 0,5 meter dari aliran sungai. Untuk menghindari bahaya dan resiko terburuk, pemilik rumah kemudian mengungsikan barang-barang berharga miliknya ke lokasi yang dirasa lebih aman.
Bupati berharap agar warga yang tinggal dan berdekatan dengan kawasan rawan bencana untuk tetap waspada. Upaya antisipasi itu perlu dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. “Kita harus hati-hati. Mengantisipasi agar tidak jatuh korban jiwa,” harapnya.
Selain untuk melihat secara langsung kondisi lokasi, pada kesempatan itu pula Indartato memberikan bantuan bagi korban. Sekedar untuk meringankan beban mereka.
Sesuai catatan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pada beberapa wilayah terjadi pula bencana alam tanah longsor. Di Kecamatan Nawangan ada enam rumah milik warga dilanda tanah longsor. Terbanyak di Desa Jetis Lor sebanyak lima unit dan di Desa Ngromo satu unit. Sedangkan di Dusun Krajan, Desa Nawangan satu unit rumah ibadah juga tak luput dari terjangan tanah longsor.
Hal serupa juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Tegalombo. Yakni di wilayah Desa Kasian dan Tegalombo. (arif/nasrul/tarmuji/humaspacitan)