Teri Kethek Ogleng sebagai salah satu hasil kearifan budaya lokal diharapkan mendapat tempat khusus. Salah satunya dengan menggelar pertunjukan setiap tahun. Harapan itu disampaikan Bupati Pacitan Indartato ketika menghadiri peringatan 55 tahun tari Kethek Ogleng dan lima tahun sanggar Condro Wanoro di halaman Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman di Desa Pakisbaru, Nawangan, Minggu (19/11/2017) siang. “Pak Sutiman adalah sosok luar biasa yang saya kenal sejak tahun 1976. Mampu menciptakan karya seni yang menjadi bagian dari budaya kita,” katanya.
Karenanya, sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya tradisional, bupati berharap pementasan tari yang satu ini menjadi agenda tetap setiap tahun. Tentunya dengan lebih meriah bertepatan dengan hari ulang tahun sanggar. Tidak hanya melibatkan warga lokal. Namun juga wilayah-wilayah sekitar Kabupaten Pacitan.
Bupati menjelaskan, jika kemudian harapan itu dapat terwujud pada tahun-tahun berikutnya, maka akan kian memperkaya khasanah pariwisata kota berjuluk Paradise of Java ini. Utamanya untuk detinasi wilayah Kecamatan Nawangan. Karena sebelumnya telah memiliki kawasan Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman. “Pemerintah daerah akan berupaya sebisa mungkin membantu untuk mendukungnya menjadi salah satu even wisata budaya,” jelas dia. (arif/nasrul/tarmuji/sopingi/humaspacitan)