Pengemis Abal-Abal

0
318

Saya bawa dua bungkus puli. Untuk sarapan. Satu saya makan sambil berjalan di Jl Kebon Sirih, Jakarta pusat. Habis. Sisa satu.

Tiba-tiba ada seorang pria paruh baya menghampiri saya. “Pak saya minta sedekahnya. Saya belum makan,” katanya.

Spontan saya berikan sebungkus puli yang belum saya makan. Masih utuh.

Lelaki itu sempat menanyakan apa isinya. Saya tidak menjawab. Melanjutkan jalan kaki.

Tiba-tiba saya ingin tahu apakah pengemis doyan puli? Saya berhenti. Lalu berbalik arah. Melihat dari kejauhan. Pada saat yang sama, pengemis tadi membuang bungkusan daun pisang.

Saya penasaran. Apakah yang dibuang bungkusnya saja. Atau bungkus dan isinya.

Setelah pengemis itu pergi, saya dekati bungkus daun pisang tersebut. Ternyata pulinya masih utuh. Hanya dicuil sedikit. Mungkin dicicipi.

Lihat puli yang masih utuh dibuang begitu saja, hati saya dongkol banget. Tapi ya sudahlah…


Puli adalah makanan berbahan beras yang dimasak dengan bleng. Setelah masak, nasi ditumbuk sehingga menyatu. Puli bisa diiris dan dijemur menjadi kerupuk puli atau gendar.