Jumlah rata-rata produktivitas tanaman jagung milik petani di Kabupaten Pacitan ternyata mengungguli Provinsi Jawa Timur (Jatim). Setidaknya dalam tiga tahun terakhir, wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) dan Gunung Kidul (Yogyakarta) ini masih memimpin. “Tahun 2016 jumlah produktivitas per hektar 57 kuintal, provinsi 51 kuintal,” ujar Bupati Indartato disela-sela panen raya jagung dan penanaman jeruk manis Pacitan di Desa Ploso, Kecamatan Punung, Jum’at (1/3/2019). Keunggulan itu terus dipertahankan. Pada tahun ini, dari hitungan sementara, hasil produksi per hektar petani mencapai sekitar 60 kuintal. Sementara rata-rata Jatim diangka 58 kuintal. Saat ini di Kabupaten Pacitan terdapat 12.200 hektar tanaman jagung yang siap dipanen. Sebnyak 7 ribu hektar diantaranya telah dilakukan pemanenan dengan jumlah total produksi diperkirakan mencapai 70 ribu ton.
Capaian produksi tersebut, menurut Indartato adalah buah dari ketekunan para petani dan dibantu pendampingan dari petugas penyuluh lapangan (PPL) instansi terkait. Hasil itu juga merupakan bagian dari upaya memenuhi kecukupan pangan. Disisi lain apa yang diperoleh dapat mendongkrak tingkat pendapatan dan kesejahteraan petani itu sendiri. “Bagaimana pangan di Kabupaten Pacitan dalam rangka menegakkan meningkatkan kesejahteraan petani itu semakin hari semakin bagus,” katanya.
Untuk merangsang tekad dan kesungguhan petani dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian, Bupati mewacanakan untuk memberikan reward. Misalnya dengan memberikan subsidi pupuk. “Piye carane petani-petani yang produktivitasnya tinggi itu mendapat hadiah. Harapannya kedepan kalau bisa jagung Pacitan dapat dijual keluar. Jangan ketinggalan seperti jagung Gorontalo,” harap dia. (david/arif/nasrul/danang/