Desa Bangunsari, Kecamatan Pacitan. Letak yang strategis dengan pusat Kota menyimpan potensi besar terhadap penyebaran virus Covid-19. Padahal wilayah ini dihuni berbagai masyarakat baik dari dalam dan luar kota.
Lantas bagaimana pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat mengemas desa ini menjadi kebal terhadap wabah dari Kota Wuhan, Hubei China itu, melalui Kampung Tangguh Semeru yang digagas Kapolda Jatim tersebut.
Disambut Wedang Secang, semangat pemuda, tokoh masyarakat dan seluruh perangkat desa serta tabuh Titir Kenthongan, Bupati Pacitan Indartato beserta jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan semangat menyusuri gang RT. 04 RW 06 Dusun Krajan, Bangunsari.
Didampingi Darminto, Kades setempat Bupati melihat lumbung pangan, rumah karantina mandiri hingga inovasi Trasi Jadam Covid-19 atau Tradisi Sistem Jempitan Atasi Dampak Covid-19. Satu inovasi kemandirian masyarakat yang kini dialih fungsikan untuk keperluan menangani pandemi.
Hasil jempitan cukup lumayan, diakui pengurus dalam semalam pemuda dapat mengumpulkan uang koin rata-rata Rp. 40.000, ke semua selama pandemi covid-19 diperbantukan kepada yang terdampak covid di desa tersebut sehingga tidak membebani pemdes.
Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto mengapresiasi program ini, ia berharap kekompakan yang telah mendarah daging ini dapat menjadi kemandirian terutama di masa transisi menuju New Normal ini. “Lingkungan ini saya harap dapat dicontoh lingkungan lain,” kata Dia (23/06). Perasaan yang sama tampak di wajah Bupati, tidak adanya kasus positif di desa itu merupakan bentuk nyata dari semangat perang melawan covid-19. Selanjutnya bagaimana launching yang dilakukan kini terus dipupuk sehingga Bangunsari, Pacitan tidak ada yang terkonfirmasi Covid-19 selamanya. “Saya tersanjung, teringat saya dulu pernah tinggal di lingkungan ini ikut nenek sewaktu kecil,” katanya jujur sembari mengenang. (budi/notz/rch/tika/DiskominfoPacitan).