Pendidikan, saat ini merupakan salah satu aspek yang paling diperhatikan ditengah pandemi covid-19. Upaya pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid 19, mengharuskan siswa melakukan pembelajaran online dari rumah.
Hanya saja, kebijakan ini belum bisa terlaksana secara maksimal karena beragam kendala. Seperti, masih adanya daerah yang belum terjangkau sinyal internet, kurangnya kreativitas guru dalam metode pembelajaran online, serta mahalnya kuota internet. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.
“Pembelajaran terbaik adalah tetap di sekolah dengan metode tatap muka, karena sarana dan prasarana yang lebih menunjang”, kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi saat melakukan pembinaan kepada kepala sekolah di Kabupaten Pacitan, Kamis (17/09).
Wahid Wahyudi menyatakan, sudah saatnya menguji coba pembelajaran tatap muka. Menurutnya, ini menjadi pilihan terbaik meski pandemi masih terjadi. Tentu dengan pengawasan ketat dengan menerapkan protokol kesehatan.
” Saya berharap dengan pembelajaran tatap muka bisa membangkitkan kembali pendidikan di Indonesia ditengah pandemi covid 19″, katanya kembali.
Sementara, Bupati Pacitan Indartato yang juga hadir dalam acara tersebut menyambut baik pembelajaran tatap muka. Ia berharap, kebijakan ini memberi manfaat bagi pendidikan di Pacitan ditengah pandemi.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan kepada siswa siswi peraih juara lomba tingkat nasional, seperti lomba olimpiade sains dan lomba FLS2N. Juga diserahkan bantuan kepada pelajar yatim piatu. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur beserta rombongan mengunjungi beberapa sekolah di Pacitan, seperti SMA dan SMK di wilayah Kecamatan Punung dan Donorojo. (Eriska/Risky/Luky/Arif/Humas Pacitan)
📷 @arifsasono