Air menjadi kebutuhan dasar manusia untuk keperluan hidup sehari-hari seperti memasak, minum, mandi cuci, kakus dan lain sebagainya. Ketersediaan akan sumber air baku dalam kehidupan masyarakat menjadi penting bukan hanya untuk kebutuhan pokok namun juga pemenuhan sanitasi yang sehat.
“ Intinya supaya air bersih tetap terjaga dengan baik untuk kehidupan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera” kata Bupati Indartato saat acara Gerakan Penanaman Pohon dan Biopori Untuk Kelangsungan Konservasi Air dan Tanaman Produktif di Desa Sumberejo Kecamatan Sudimoro, Kamis (07/01).
Sanitasi dan air minum memiliki keterkaitan erat. Penyediaan fasilitas sanitasi layak tergantung pada ketersediaan air minum yang layak pula. Masih segar dalam ingatan awal 2019 wilayah timur Kabupaten Pacitan yakni Kecamatan Sudimoro terjadi penyebaran wabah Hepatitis A. Penyakit yang ditimbulkan oleh virus dan menyerang organ hati ini berkaitan dengan buruknya sanitasi. Salah satunya terbatasnya ketersediaan sumber air bersih untuk konsumsi.
Untuk itu, melalui gerakan penanaman pohon dan biopori tandas bupati, menjadi salah satu upaya untuk melestarikan sumber air. Dengan menghijaunya area tangkapan serta biopori yang cukup menjadikan cadangan air musim kemarau melimpah.
Gerakan Penanaman Pohon dan Biopori Untuk Kelangsungan Konservasi Air dan Tanaman Produktif di Kecamatan Sudimoro merupakan kerjasama dengan PT PJB UBJOM PLTU Sudimoro melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam kesempatan itu diserahkan 2100 bibit tanaman produktif serta 1350 lain untuk SD dan SMK di Kecamatan Sudimoro dan Kecamatan Ngadirojo.
“Ini merupakan salah satu tanggung jawab kami untuk melakukan konservasi sumber air’, sambung Maryono General Manager PT PJB UBJOM PLTU Sudimoro.
(Rizky/Luky/Arif/Danang/HumasPacitan)