Warga Desa Nanggungan, Pacitan Minggu kemarin (08/10) memasak Rucuh Pace, agenda tahunan tersebut merupakan bagian penting dalam rangka Hari Jadi Pacitan (Hajatan) 276 tahun.
Sama seperti tahun sebelumnya, proses pembuatan Rucuh Pace diawali dari mengupas buah Pace yang sudah masak, dicampur dengan gula merah pilihan serta dimasak dengan air dari Sumur petilasan Tumenggung Setroketipo.
Demikian juga untuk proses memasaknya, masyarakat Nanggungan tetap mempertahankan budaya lama yakni dengan menggunakan api dari kayu bakar. Hal ini diharapkan khasiat Rucuh Pace tetap terjaga, yaitu untuk menjaga stamina dan menyehatkan badan.
Nanti (19/02), Rucuh Pace dibawa ke Pendopo Kabupaten bersama air Tirto Wening, dari Desa Sukoharjo, Pacitan dalam acara Wilujengan atau acara puncak Hajatan yang digelar di Pendopo Kabupaten.
Seperti kegiatan pengambilan air Tirto Wening, Pembuatan Rucuh Pace kali ini diga dilakukan dengan standar protokol kesehatan ketat dan tanpa adanya kegiatan yang bersifat pengumpulan masa. (DiskominfoPacitan).