Sowan ke Tremas, Pangdam Brawijaya Paparkan Tantangan Bangsa

0
186

Tremas- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko, melakukan silaturahmi ke Pesantren Tremas Pacitan, Rabu (6/9). Pangdam diterima dengan hangat oleh pengasuh pesantren KH Fuad Habib Dimyathi dan KH Luqman Harits Dimyathi.

Pangdam mengaku terkesan dengan pesantren yang telah melahirkan para ulama dan tokoh nasional itu. Di hadapan ribuan santri, Pangdam menyatakan tantangan dan ancaman yang akan dihadapi oleh para santri kedepan sangat berat. Tantangan itu bukan berasal dari luar, tapi justru berasal dari sekitar kita sendiri.

“Kalian harus tahu, bahwa tantangan kita sekarang bukan berasal dari luar. Tapi dari sini,” tegas Pangdam sambil menunjukkan telepon genggam miliknya kepada para santri.

Menurut pria kelahiran Banyumas ini, tantangan bangsa Indonesia dan generasi sekarang adalah dari sarana komunikasi, seperti halnya handphone dan internet.

“Dari sini terdapat berjuta manfaat. Tapi jangan salah, dari sini pula terdapat miliaran mudharat (bahaya). Percaya sama saya,” katanya.

Saat ini, lanjut Pangdam, melalui perkembangan internet justru banyak orang mudah dibujuk untuk mekakukan tindak kejahatan yang melanggar undang-undang dan ajaran agama. Banyak orang mudah terhasut oleh berbagai ujaran kebencian.

“Untuk menghancurkan sebuah negara, kini tidak lagi harus mengirim pasukan. Kasih narkoba, kasih gambar tidak benar atau gambar porno, pemikiran yang merusak. Dan Itu bisa dilakukan kapan saja. Bagi yang suka membuka internet hati-hati juga,“ tuturnya.

Dari internet pula, warga Indonesia banyak dipengaruhi pemikiranya melalui doktrin-doktrin agama. “Dipengaruhi oleh internet untuk menjadi teroris, menjadi bagian dari mereka yang mengaku islam. Tapi sebenarnya bukan islam yang diperjuangkan,” tegasnya.

Pangdam lalu berpesan, agar para santri tetap teguh mengikuti kebijakan dari pesantren, yaitu dengan tidak menggunakan sarana komunikasi saat belajar. Pangdam mendorong para santri untuk semangat dan giat dalam mempelajari ilmu agama.

“Teruslah belajar mendalami, memperluas wawasan dan meningkatkan iman dan taqwa. Apapun cita-cita kalian, mau menjadi tentara, menjadi insinyur, mau menjadi kiai, menjadi Presiden sekalipun Insyaallah semuanya dapat diraih kalau kalian sungguh-sungguh belajar. Setuju ya,” tandas Pangdam mengakhiri sambutanya.

Pengasuh pesantren Tremas KH Fuad Habib Dimyathi mengungkapkan terima kasih atas kunjungan silaturahmi Pangdam V/Brawijaya. Kiai Fuad menyatakan, hubungan ulama dengan TNI sudah terjalin sejak zaman dahulu saat bersama-sama merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Rasa cinta terhadap tanah air, kata Kiai Fuad, sudah dipupuk sejak dini dalam lingkungan pesantren. Ia lalu menyebut, santri lulusan pesantren juga banyak yang menjadi tentara.

Bahkan salah satu pengasuh pesantren Tremas kala itu, KH Habib Dimyathi pada masa remajanya ikut berjuang dalam barisan tentara Hizbullah, dalam pertempuran di Ambarawa Semarang.

“Wujud daripada keimanan kita, Hubbul Wathan kita, rasa cinta kepada tanah air adalah ikut menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia,” ungkap Kiai Fuad.

Tampak menyertai kunjungan silaturrahmi, Komandan Korem 081 Madiun Kolonel Inf R. Sidharta Wisnu, Dandim 0801 Pacitan Letnal Kolonel Infanteri Yudhi Diliyanto, Bupati Pacitan Indartato dan Wakil Bupati Yudhi Sumbogo, serta Kapolres Pacitan AKBP Suhandana Cakrawijaya.[REDPN]