Enam desa di dua kecamatan di Kabupaten Pacitan terendam banjir. Selain menggenangi permukiman, air bah juga menenggelamkan lahan pertanian serta merusak sejumlah sarana umum. “Ada dua kecamatan (terdampak banjir). Yakni Kebonagung dan Pacitan,” kata Bupati Indartato ketika mendatangi lokasi banjir di jalan lintas selatan (JLS), tepatnya ruas Kebonagung, Sabtu (8/12/2018). Keenam desa itu masing-masing adalah Desa Banjarejo, Kebonagung, dan Purwoasri di Kecamatan Kebonagung serta Desa Sukoharjo, Kayen, dan sebagian Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan. Banjir itu sendiri terjadi sejak Jum’at (7/12/2018) petang kemarin karena jebolnya tanggul di dua titik pada aliran Sungai Jelok. Masing-masing di Desa Kayen dan Sukoharjo.
Banjir ini merupakan kejadian perdana paska peristiwa serupa akhir tahun 2017 lalu. Karenanya bupati berharap agar warga tetap waspada dan berdoa. Meminta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Kedepan kita harus lebih sadar pentingnya penghijauan. Karena meski kita telah melakukan gerakan itu, banjir masih terjadi,” tukas bupati.
Kedatang Indartato ke lokasi-lokasi bencana untuk mengetahui kondisi secara langsung. Baik infrastruktur maupun masyarakat yang terdampak. Sebelum mendatangi titik banjir di Puskesmas dan Desa Kebonagung, terlebih dahulu bupati melihat dampak banjir di Desa Sukoharjo dan Kayen. Khususnya tanggul-tanggul yang jebol. Termasuk masyarakat sekitarnya yang terdampak langsung. (arif/nasrul/juremi tomas/pranoto/humaspacitan)