Festival Ronthek, Menggali Potensi Tradisi Pacitan

0
154

Agenda tahunan Festival Ronthek kembali digelar. Puluhan peserta dari desa di Kecamatan Pacitan dan perwakilan kecamatan lain mempertontonkan seni tetabuhan tradisional buah kearifan lokal masyarakat. “Festival Ronthek digelar untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-74,” kata Ketua Panitia Daryono didepan khalayak saat upacara pembukaan, Kamis (12/9/2019). Selain sebagai upaya melestarikan budaya tradisional, festival juga ditujukan untuk meningkatkan kepedulian pada kesenian daerah, khususnya seni ronthek. Sebuah seni perkusi khas masyarakat kota berjuluk Paradise of Java yang kerap digelar sepanjang bulan suci Ramadan. Tujuan awalnya adalah untuk membangunkan warga bersahur. Tetapi dalam perkembangannya, melalui campur tangan para pelaku seni, ronthek berkembang menjadi satu ikon budaya. Ditandai dengan parade penampilan saat berlangsungnya festival.
Pembukaan even wisata itu sendiri dilakukan oleh Bupati Indartato bersama-sama dengan jajaran Forkopimda. Secara bersama-sama mereka memukul kentongan bambu sebagai penanda. Setelah dilepas para peserta kemudian melakukan atraksi didepan undangan. Hal serupa juga mereka lakukan pada titik-titik tertentu sepanjang rute perjalanan.

Pada agenda kali ini jumlah peserta total mencapai 36 grup. Terdiri dari 25 desa/kelurahan di Kecamatan Pacitan dan 11 wakil masing-masing kecamatan. Festival akan berlangsung selama tiga hari. Dimulai pada hari ini dan berakhir hari Sabtu (14/9/2019) lusa. Adapun rutenya adalah start dari Tugu Pacitan 0 Km depan SMPN 1 Pacitan, ke timur finish di seputaran toko jago. (arif/danang/juremi tomas/humaspacitan) *)Foto: pantauan udara situasi lokasi start dan situasi perempatan penceng.