Seni budaya Jawa yang adi luhung harus tetap dijaga dan dilestarikan, khususnya kepada para generasi muda yang semakin berkiblat pada budaya-budaya asing yang tidak memiliki nilai ketimuran melalui kemudahan informasi Smartphone.
Fenomena ini direspons oleh para kelompok pelaku seni di Pacitan, salah satunya adalah “Sampan” atau Insan Musik Pacitan. Dengan menggandeng Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pacitan, menyelenggarakan kegiatan Malam Puncak Kontes Nembang Campursari Antar Pelajar Tahun 2019, “Tahapan sebelumnya yakni audisi kami laksanakan dengan cara Online,” papar Daryono Ketua Sampan.
Acara yang digelar di Pendopo 18/01/19, juga bertujuan untuk mencari penembang Campursari muda yang mumpuni sehingga selain mereka akan kembali mengenalkan Campursari kepada generasi muda, juga sebagai upaya mewariskan teknik vokal Campursari khususnya aliran klasik. “Para pemenang akan kita libatkan di kegiatan-kegiatan penting, jadi prestise juga pasti naik,” kata Sunyoto Staff Bidang Kebudayaan.
Daryono atau akrab dipanggil Tessy berharap pemerintah akan menyambut baik kegiatan tersebut, sehingga kegiatan ini dapat kembali dilaksanakan ditahun-tahun selanjutnya. “ke depan tidak hanya menyanyi Campursari klasik saja, namun bagaimana mereka dapat menciptakan lagu Campursari klasik,” harapnya.
Bupati Indartato turut hadir dan membuka acara tersebut beserta isteri Luki Indartsto, Sekda Suko Wiyoni beserta istri Bety Suko Wiyono dan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daryono. (budi/riyanto/wira/DoskominfoPacitan).
Daftar Pemenang Kontes Nembang Antar Pelajar 2019;
Juara 1: Anggita Septi Indriyani (SMKN 1 Bandar)
Juara 2: Kaliyana Tantri (SMKN 1Ngadirojo)
Juara 3: Viviana Setyaningrum (SMKN 1 Donorojo)
Harapan 1: Arianan Pramudita (SMKN Pringkuku)
Harapan 2: Erinda Septiarin (SMKN Pringkuku)
Harapan 3: Meilika Aulia Pratiwi (SMP LB).