Pemerintah sangat memahami keresahan warga yang bermukim di sepanjang bantaran sungai dan anak sungai Grindulu hingga hulu di wilayah proyek pengerjaan Waduk Tukul Desa Karanggede, Arjosari. Curah hujan meningkat membuat air sungai acap kali naik ke pekarangan warga.
Termasuk mengakibatkan erosi ratusan meter di Dusun Ngawen 1, Desa Semanten dan mengancam setidaknya 4 rumah warga dan membuat roboh Jembatan Trobakal di Desa Karangrejo, Arjosari. Apalagi Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukan adanya peningkatan curah hujan sepekan ke depan.
Berbagai masukan yang disampaikan masyarakat begitu penting bagi Bupati Pacitan Indartato yang melihat langsung kondisi masyarakat terdampak. Hari ini (04/02/2020) di Desa Semanten dan Desa Tambakrejo Kecamatan Pacitan. Kemudian di belakang pasar Arjosari, Desa Nggayuhan, Karangrejo dan Karanggede Kecamatan Arjosari.
Kepada masyarakat Pak In, sapaan Bupati mengatakan bahwa secepatnya kondisi yang membuat warga was-was tersebut dapat segera diatasi. Namun disisi lain masalah sungai bukanlah kewenangan Pemda tetapi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Beruntung BBWS telah menggelar kaji cepat kondisi erosi di Desa Manten, dan gambar yang diambil oleh tim sudah mendapatkan verifikasi pemerintah pusat, kemungkinan bronjong yang dibutuhkan sepanjang 400 meter akan segera dipasang. “Dana bisa diambil dengan mekanisme, kita tunggu saja,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Pacitan di kesempatan yang sama.
Pak In dihadapan warga juga menyampaikan akan terus melakukan berbagai upaya sehingga masalah semua bencana segera ditangani. Karena dirinya mengaku khawatir tatkala turun hujan dengan intensitas tinggi.
Upaya pengalihan aliran sungai juga menjadi perhatian dan harus segera dilakukan pihak terkait, ditambah mengupayakan pembangunan jembatan Trobakal. “Daerah pomo duwe duit lan kewenangan wes tak garap dewe,” ungkap Dia.
Selengkapnya di www.pacitankab.go.id