Kemajuan Teknologi Untuk Menunjang Perkembangan Koperasi

0
68

Kemajuan teknologi informasi yang telah berkembang pesat harus dimanfaatkan secara optimal. Salah satunya untuk mendorong kemajuan koperasi dan usaha kecil menengah (UKM). “Mau tidak mau koperasi harus memahami ekonomi digital. Bergeser dari perniagaan offline ke online. Itu terjadi jika mampu memanfaatkan teknologi,” kata Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Abdul Kadir Damanik saat memberikan sambutan peluncuran kampung digital UKM di gedung Pusat Layanan Terpadu Koperasi dan UKM (PLUT), Rabu (4/10/2017).

Abdul Kadir lantas membeberkan sejumlah fakta terkait perdagangan online. Tak hanya membuat lalu lintas pengiriman barang per bulan melonjak sampai jutaan paket, dari nilai transaksi ternyata telah mencapai angka fantastis. Catatan pihak kementerian menyebut selama kurun tahun 2016 angka transaksi mencapai Rp 68 triliun. “60 persen diantaranya paket e-commerce. Koperasi harus lihat e-commerce sebagai peluang,” tandas Abdul Kadir.

Terkait kegiatan di gedung PLUT ini, Abdul Kadir menjelaskan bahwa itu adalah salah satu program unggulan dari kementeriannya. Sebagai upaya memberdayakan koperasi. Diluncurkan tahun 2013 lalu, telah ada 21 lokasi pembangunan PLUT. Salah satunya di Kabupaten Pacitan. Sejak pertama kali dilounching sampai tahun 2019 Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan, pada tahap awal minimal 50 persen gedung serupa dibangun di kabupaten/kota seluruh Indonesia. “Pacitan termasuk program PLUT pertama,” jelasnya.

Ketua Harian Dewan Koperasi Indonesia Agung Sudjatmoko mengungkapkan para pelaku UKM kini telah memasuki masa digital. “Era dimana pemasaran dapat dilakukan melalui IT. Maka pelaku UKM dan koperasi harus menggunakan IT untuk mempercepat dan kinerja usahanya,” ungkap dia.

Saat ini omzet 212 ribu koperasi di Indonesia jika dijumlah hanya Rp 266 triliun. Jauh dibawah negara-negara lain Asia. Apalagi dunia. Sebenarnya pemerintah telah banyak memfasilitasi dengan kebijakan. Tinggal bagaimana membangun sinergitas koperasi dengan pelaku UKM secara bersama-sama.

Menurut Bupati Indartato, agenda ini menjadi momen besar bagi pembangunan Kabupaten Pacitan kedepan. Khususnya koperasi maupun pelaku UKM. Apalagi angka kemiskinan juga masih lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur. “Diharapkan pada tahun 2021 nanti angka kemiskinan sama dengan provinsi. Yakni 11 persen,” terangnya.

Tidak itu saja, Indartato juga berharap agar pihak-pihak terkait di daerah dapat memanfaatkan agenda semacam ini untuk kemajuan usahanya. Terlebih Kabupaten Pacitan juga menjadi salah satu kawasan destinasi wisata yang banyak diminati. “Bergerak dan berupaya memperjuangkan usahanya. Sehingga dapat berkembang, memiliki daya saing, dan berdampak serta bermanfaat untuk anggota koperasi maupun perekonomian masyarakat secara luas,” harap dia. (arif/nasrul/tarmuji/danang/humaspacitan)