PRINGKUKU – Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Kabupaten Pacitan T Andi Faliandra menyebut Pacitan memiliki berbagai macam obyek wisata yang mempesona, dan tidak kalah dengan daerah lainnya.
Hal tersebut disampaikan Andi saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan “Pacitan Journey 2019” yang diselenggarakan pada Rabu (11/9/2019) di kawasan wisata Pantai Srau, Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku.
“Kabupaten Pacitan itu dari titik 0 sampai 1000 meter dari permukaan laut (MDPL) memiliki potensi wisata yang bagus, kalau Bali adalah surga pariwisata maka Pacitan disebut second surganya pariwisata di Jawa Timur, disini ada 70 kilometer panjang pantainya, yang berbasis kars, seperti di Pantai Klayar, dan kars di Pacitan diakui UNESCO,”katanya.
Selain itu, Andi juga mengatakan di Pacitan terdapat pantai dengan ciri khas pasir hitam, yakni Pantai Ngiroboyo. Selain banyaknya pantai, Andi juga menyebut Pacitan memilki potensi wisata goa, yakni goa Gong, Goa Tabuhan dan berbagai goa lainnya.
“Pacitan juga punya banyu anget, di kawasan yang paling tinggi pun, ada juga wisata monument Jenderal Soedirman di Pakisbaru, Nawangan, juga ada pondok pesantren tertua di Jawa, Pondok Pesantren Tremas untuk wisata religi,”ungkap dia.
Disisi lain, kata Andi, Pacitan juga memiliki potensi wisata kuliner yang sayang untuk tidak dinikmati. “Ada makanan khas Pacitan utamanya olahan laut, untuk diketahui, Pacitan pensuplai ikan tuna yang cukup besar di Jatim, jadi silahkan menikmati kuliner Pacitan berbasis menu laut, silahkan mencicipi ikan yang baru saja ditangkap kemudian baru dihidangkan,”jelas dia.
Untuk wisata budaya, imbuhnya, Pacitan memiliki festival budaya yang hanya ada di Pacitan, yakni festival Ronthek Pacitan. “Ada festival ronthek yang juga menjadi budaya khas Pacitan,”tandas pria yang belum lama dilantik sebagai Kepala Disparpora Pacitan ini.
Dalam kesempatan tersebut, Andi juga mengapresiasi penyelenggaraan Pacitan Journey tersebut dan berharap mampu meningkatkan perkembangan pariwisata di Pacitan. “Terimakasih kepada Asosiasi Pelaku dan Penggiat Pariwisata Pacitan (AP3) yang memparakarsai acara ini,”pungkasnya.
Senada dengan Andi, Ketua Ronny Widya Kurniawan menyebut obyek wisata di Pacitan tak kalah dengan berbagai daerah lain di Indonesia.
“Pacitan tidak kalah dengan Bali, kalau Bali ada Pantai Pandawa, di Pacitan ada Pantai Buyutan, semua di sini ada, pemandian air panas di Pacitan sama dengan yang di Ciater, kita punya tempat melihat sunrise di Sentono Genthong, kita punya festival ronthek yang hampir sama dengan jember night carnival.
Secara khusus, Ronny berharap kepada para pelaku pariwisata dari Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur tersebut menyampaikan harapan untuk pengembangan pariwisata Pacitan menjadi lebih baik. “Ada momen kita akan bertemu dengan Bupati Pacitan, teman-teman silahkan berikan masukan untuk perkembangan wisata di Pacitan,”pungkasnya.
Dalam kegiatan ini, peserta menginap semalam dengan tenda di Pantai Srau. Kemudian dilanjutkan dengan berkeliling ke sejumlah obyek wisata di Pacitan, yakni Pantai Klayar, Sungai Maron, Beiji Park, Sentono Genthong, Pantai Ngiroboyo, Pantai Teleng Ria, Pantai Watukarung, Pantai Kasap, Pemandian Air Hangat Tirta Husada dan rumah masa kecil SBY. Tak hanya itu, mereka dijadwalkan akan melihat pertunjukan Festival Ronthek Pacitan.
Agenda Pacitan Journey 2019 ini diikuti oleh penggiat pariwisata dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Diantaranya adalah HPI DIY, ASPDI DIY, IPI Jateng, IPI DI Yogyakarta, Asidewi, HPI Jateng, Gappitt Cirebon, Citra Gilang, Attaya Tour, Tuti Tour Solo, Dio Panggih Tour, Pebemas dan pegiat pariwisata lainnya.