Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur bersama Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) I Madiun dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan melakukan pemasangan Camera Trap untuk mencari tahu keberadaan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) di Dusun gayam Desa Gemaharjo Tegalombo.
Menindaklanjuti laporan warga yang mengaku melihat aktivitas 2 Harimau Jawa yang sedang minum disalah satu sumber air yang tidak jauh dari permukiman sekitar dua bulan yang lalu. “Disusul warga lain yang juga melihat lagi 5 ekor, 2 dewasa dan yang 3 anakan, belum lama ini. Kemungkinan mereka satu keluarga” kata Misgianto Kasi Perlindungan Dan Konservasi DLH 26/08.
Jika 5 Camera Trap yang dipasang dititik strategis berhasil memotret keberadaan Harimau Jawa maka secara otomatis foto tersebut mematahkan pernyataan kepunahan Harimau Jawa. Dari berbagai sumber, Harimau Jawa dinyatakan punah pada tahun 1980, akibat perburuan liar dan pengembangan lahan pertanian yang merajalela.
Ternyata warga masyarakat yang pernah memergoki harimau tidak hanya terjadi di Tegalombo saja, Ahmad Islahudin warga Desa Plumbungan mengaku pernah bertemu dengan harimau saat memancing di Pantai Gelon Desa Kembang. “Saat itu malam hari, kami memancing bersama beberapa teman, tahu-tahu ada suara di belakang kami, ternyata ada harimau, warnanya loreng,” terang Ahmad.
Satu kebanggaan jika Harimau Jawa ternyata belum punah, terlebih harimau tersebut ditemukan di Kabupaten Pacitan. Misgianto menghimbau kepada semua masyarakat jika berpapasan untuk tidak bersikap yang menunjukkan ancaman, meskipun secara naluri harimau takut dengan manusia, tapi jika harimau merasa terancam akan berusaha menyerang sebagai upaya mempertahankan diri. “Tapi segera menghindar dan melapor untuk kami tindaklanjuti,” pungkasnya. (budi/anjar/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).