Halaman seberang kantor balai Desa Petung Sinarang tampak berbeda sore tadi. Suara riuh rendah saling menimpali. Seorang ibu terlihat sibuk menata timba dan jerigen miliknya sambil sesekali mencoba menenangkan sang cucu yang terus saja merengek digendongan punggung. “Mriki…mriki. Wadahe kulo isi,” terdengar suara Luki Indartato meminta kepada warga. Sementara dari ujung jalan seorang kakek datang dengan tergopoh-gopoh membawa dua jerigen miliknya, Sabtu (22/9/2017) sore.
Ya, Luki Indartato bersama Ninik Yudi Sumbogo, dan Bety Suko Wiyono ikut mendistribusikan air bersih bersama bupati dan wakil bupati, serta Sekretaris Daerah ke wilayah Kecamatan Bandar. Desa Petung Sinarang sendiri merupakan satu dari puluhan desa di Kabupaten Pacitan yang warganya dilanda krisis air bersih.
Tak hanya membagikan air bersih, bupati dan rombongan lantas mendatangi sumber air bersih Nginuman di desa setempat. Keberadaan sumber air tersebut cukup vital sebagai pemasok air baku untuk masyarakat di desa tersebut. Peran itu paling tidak terasa ketika sejumlah warga datang silih berganti mencari air. “Karena itu sore ini saya dan rombongan melihat sumber air yang dapat dimanfaatkan. Ini menjadi prioritas pemerintah daerah untuk melayani kebutuhan air bersih,” kata Bupati Indartato.
Saat ini distribusi air bersih masih terus dilakukan pada zona-zona merah darurat air bersih. Sebagai upaya jangka pendek mengatasi kekurangan air. “Alhamdulillah disini masih ada sumber dengan debit yang mencukupi. Mudah-mudahan tahun depan dapat dibenahi. Masalah disini (sumber Nginuman,Red) hanya hal pemeliharaan saja,” tukas Indartato. (arif/tarmuji/sopingi/humaspacitan)