Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo menyosialisasikan rencana tindak darurat (RTD) bendungan tukul di Kabupaten Pacitan. Ini merupakan upaya mitigasi kemungkinan resiko bencana dari keberadaan waduk terbesar di Pacitan itu.
“Sosialisasi ini merupakan bentuk antisipasi jika terjadi hal diluar dugaan” Kata Kasi Danau dan Bendungan BBWS Bengawan Solo Khoirul Murod saat sialisasikan rencana tindak darurat (RTD) bendungan tukul, Rabu (07/01/20) di Gedung Karya Dharma.
Pembangunan bendungan sudah melalui tahap kajian yang mendalam sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Namun, upaya tindak darurat menjadi syarat mutlak guna memgantisipasi resiko. Kondisi yang memicu keadaan darurat diantaranya, hujan badai, gempa bumi, puting beliung serta kemungkinan unsur sabotase. Selain itu juga ada resiko peristiwa yang dapat memicu keruntuhan bendungan. Seperti, peluapan, rembesan, longsor pada tubuh bendungan atau fondasi serta kegagalan struktural.
Untuk itu, perlu peran serta masyarakat dalam mengamankan bendungan.Yakni , segera melaporkan kepada petugas bendungan jika mendapati hal hal yang mencurigakan. Menjaga hulu bendungan dari penggundulan lahan serta tidak bercocok tanam disabuk hijau bendungan.
Sementara Bupati Pacitan Indartato berharap masyarakat siap dengan berbagai kemungkinan. Namun juga tidak perlu khawatir berlebihan. Rencana tindak darurat (RTD) menjadi bagian dari mitigasi. Melalui camat dan kepala desa pemerintah daerah akan intensifkan sosialisasi. Ada 26 desa di dua kecamatan Yakni, Kecamatan Arjosari dan Pacitan kota yang terdampak langsung.
“Kita berdoa semoga tidak terjadi hal yang buruk dan bendungan Tukul akan memberi manfaat bagi masyarakat Pacitan” kata bupati
Bupati menyatakan, dalam menghadapi bencana, ada tiga langkah yang harus disiapkan. Yakni pra bencana, saat terjadi bencana serta pasca bencana. Dari ketiganya langkah antisipatif merupakan yang terpenting. Salah satunya dengan sosialisasi serta mitigasi bencana kepada masyarakat.
Bendungan Tukul berada di aliran sungai Telu Desa Karanggede Kecamatan Arjosari. Saat ini, progres pembangunan bendungan sudah memasuki tahap dua. Dan sesuai perencanaan akan selesai akhir tahun ini. Dan jika tidak ada kendala tahun 2021 bendungan akan mulai difungsikan. Sesuai pemanfaatanya bendungan tukul selain pengendali banjir juga untuk suplai irigasi, suplai air baku, konservasi air tanah, wisata serta potensi pembangkit listrik mikrohidro.(rizky/arif/fren/humas pacitan)