Bagaimana Cara Tim SAR Menemukan Korban Hilang di Gunung

0
719

Oleh: EDI ERMAWAN/Rama 6.2/Deputi Penanganan Kebencanan PP.Senkom Mitra Pusat_

*Sesuai isi pasal 8 dan 9 UU No 29 tahun 2014*
Operasi SAR pada umumnya dikoordinir oleh Basarnas (Badan SAR Nasional).
Basarnas juga melakukan pengawasan terhadap seluruh unsur dan potensi SAR yang terlibat di dalamnya (mis TNI , Polri, BPBD,SENKOM MITRA POLRI, PMI,Tagana, Relawan Rescuer, Pramuka dan semua organisasi / instansi yang memiliki potensi melakukan SAR yang terjun ke lapangan pada saat melakukan pencarian) dan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan terhadap unsur/potensi SAR

SAR (Search And Rescue) merupakan kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah-musibah seperti pelayaran, penerbangan, dan bencana lainnya.

Tim Search And Rescue merupakan organisasi yang anggotanya memiliki tugas masing-masing, diantaranya ada SC yang merupakan Pejabat pemerintah yang mempunyai wewenang dalam penyediaan fasilitas. Lalu, ada SMC yang merupakan orang yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan tinggi dalam menentukan area pencarian, strategi pencarian (berapa unit, teknik dan fasilitas), OSC dan juga SRU (Search Rescue Unit) yang bertugas di lapangan.

*Gugus Tugas Operasi SAR*
— SC (SAR Coordinator) biasanya dari pihak pemerintah yang mempunyai wewenang dalam penyediaan fasilitas
— SMC (SAR Mission Coordinator) merupakan orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan tinggi dalam menentukan area pencarian serta strategi pencarian (berapa unit, teknik dan fasilitas)
— OSC (On Scene Commander) serta SRU (Search Rescue Unit) yang bertugas di lapangan.

*Tahapan Operasi SAR di Gunung*
Tim SAR biasa menggunakan ESAR (Explore Search And Rescue) dengan tahapan sebagai berikut :

*1. Tahap Awal (Preliminary Mode)*

Pada tahap ini, Tim pencari akan mengumpulkan informasi-informasi awal, melakukan perencanaan pencarian awal, perhitungan-perhitungan, mengkoordinasikan regu pencari, memebentuk pos pengendali perencanaan, mencari identitas subjek, perencanaan operasi dan evakuasi.

*2. Tahap Pemagaran (Confinement Mode)*

Dalam tahap ini, Tim akan memantapkan garis batas untuk mengurung orang yang dinyatakan atau dikhawatirkan hilang agar berada di dalam areal pencarian.

*3. Tahap Pengenalan (Detection Mode)*

Ditahap ini, Tim akan melakukan pemeriksaan ke tempat yang dicurigai menjadi titik hilang korban. Apabila dirasa perlu, dilakukan pencarian dengan cara menyapu (sweep searches). Lalu, dilakukan pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang diketemukan tanda-tanda atau barang-barang yang ditinggalkan oleh korban.

*4. Tahap Pelacakan (Tracking Mode)*

Pada tahap selanjutnya adalah mengikuti dan melacak jejak yang ditinggalkan oleh korban yang hilang, bisa saja barang-barang yang mungkin tercecer.

Pelacakan ini dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pengalaman dan kemampuan melacak yang tinggi, jadi tidak sembarangan. Tim harus bisa membaca jejak, medan peta kompas, mengerti maksud dan tujuan korban, makna dari benda-benda yang terjatuh dan sengaja ditinggal korban atau dengan menggunakan anjing pelacak.

*5. Tahap Evakuasi (Evacuation Mode)*

Tahapan selanjutnya ketika korban telah ditemukan adalah dengan memberikan pertolongan pertama dan membawa survivor ke titik penyerahan untuk perawatan lebih lanjut. Hal penting yang biasanya dilakukan oleh Tim SAR saat menemukan korban harus berdasarkan 2 kriteria. Korban ditemukan dalam keadaan hidup atau dalam keadaan meninggal.

Banyak pantangan yang harus dihindari oleh Tim SAR ketika menemukan korban dalam keadaan meninggal, seperti tidak boleh merubah posisi korban sebelum ada perintah dari SMC

*Berapa lama SAR dilakukan?*

Operasi SAR diselenggarakan paling lama 7 (tujuh) hari semenjak SMC ditunjuk oleh Kepala Badan SAR Nasional untuk melakukan pencarian. Namun, kemungkinan untuk penutupan bisa saja lebih cepat, atau bisa diperpanjang, dengan berbagai pertimbangan.

Penutupan penyelenggaraan operasi SAR dilakukan lebih cepat misal karena korban telah ditemukan dan atau diselamatkan. Dan juga hasil evaluasi SMC secara komprehensif tentang efektivitas penyelenggaraan operasi SAR telah maksimal dan rasional untuk ditutup.

Penyelenggaraan operasi SAR dapat diperpanjang apabila berdasarkan evaluasi SMC terhadap perkembangan penyelenggaran operasi SAR ditemukan tanda-tanda kehidupan atau keberadaan korban. Adapun karena adanya permintaan dari pihak keluarga atau pemerintah setempat. Dalam hal ini, biaya penyelenggaraan operasi SAR akan dibebankan kepada pihak yang meminta.

*Berapa Orang anggota Tim SAR yang diterjunkan ketika mencari pendaki yang hilang?*

Banyaknya anggota Tim yang ikut dalam proses pencarian bergantung pada kondisi dan situasi, namun biasanya tidak terlalu banyak hingga puluhan orang. Tim dibentuk dengan diisi oleh orang-orang yang tahu harus melakukan tugas apa dalam kelompok pencarian, dengan kata lain tiap anggota memiliki jobdesk tersendiri. Setidaknya harus ada 3-6 orang yang hadir untuk bisa membuat kemungkinan sukses sebuah pencarian meningkat.

Pencarianpun tidak bisa sembarangan. Ada teknik-teknik yang telah dikuasai oleh anggota Tim agar tidak berujung pada anggota Tim yang lain malah ikut di-SAR saat melakukan proses pencarian.

_*Tim SRU harus memiliki kemampuan membaca kompas, membaca peta, melakukan pertolongan pertama, dan materi survival lainnya.*_

Pada umumnya personal dari Basarnas (rescuer dari Basarnas yang turun) bertindak sebagai Komandan regu (Danru) dari tim tim kecil / SRU (Search Rescue Unit) yang melakukan pencarian, dengan komando dari OSC ( On Scene Commander) sebagai komandan di lapangan yang biasanya di posko lapangan / Pos aju dan selalu melakukan koordinasi dengan SMC dan SC (dalam operasi skala besar).