Jumat, 02 Mei 2014
Laki-laki Perantau dari Pacitan, Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Akasia TPK 12 PT RAPP Sektor Pelalawan
Telah ditemukan seorang laki-laki tewas dengan cara menggantung diri di pohon akasia, tepatnya di lokasi TPK 12 PT RAPP Sektor Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, pada Jumat (2/5/2014) sekitar pukul 00.00 WIB.
“Korban atas nama Wasidi (44). Diketahui korban adalah tukang shin shaw (buruh). Adanya kabar warga bunuh diri tersebut, atas informasi dari masyarakat,”terang Paur Humas Polres Pelalawan, IPDA Edy Haryanto, Jumat (2/5/2014).
Lelaki perantau itu, sambung Edy, beralamat sesui di KTP merupakan warga Dusun Kalialang, Desa Bubakan, Tulakan,Pacitan, Jawa Timur. Sambung Edy, selanjutnya pada jam 03.30 WIB, tim identifikasi sampai di TKP.
“Saat itu kondisi korban masih tergantung di pohon dengan menggunakan tali plastik, serta pada kemaluan korban mengeluarkan cairan,”katanya.
Dijelaskan Edy, pada tubuh korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan apapun.
“Akhirnya mayat korban dibawa ke rumah sakit Evarina untuk dilakukan visum. Dan pada pukul 05.45 WIB korban diserahkan kepad pihak keluarga untuk dibawa ke kampung halamanya,”tandasnya.(rkn)
Laki-laki Perantau dari Pacitan, Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon Akasia TPK 12 PT RAPP Sektor Pelalawan
Telah ditemukan seorang laki-laki tewas dengan cara menggantung diri di pohon akasia, tepatnya di lokasi TPK 12 PT RAPP Sektor Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, pada Jumat (2/5/2014) sekitar pukul 00.00 WIB.
“Korban atas nama Wasidi (44). Diketahui korban adalah tukang shin shaw (buruh). Adanya kabar warga bunuh diri tersebut, atas informasi dari masyarakat,”terang Paur Humas Polres Pelalawan, IPDA Edy Haryanto, Jumat (2/5/2014).
Lelaki perantau itu, sambung Edy, beralamat sesui di KTP merupakan warga Dusun Kalialang, Desa Bubakan, Tulakan,Pacitan, Jawa Timur. Sambung Edy, selanjutnya pada jam 03.30 WIB, tim identifikasi sampai di TKP.
“Saat itu kondisi korban masih tergantung di pohon dengan menggunakan tali plastik, serta pada kemaluan korban mengeluarkan cairan,”katanya.
Dijelaskan Edy, pada tubuh korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan apapun.
“Akhirnya mayat korban dibawa ke rumah sakit Evarina untuk dilakukan visum. Dan pada pukul 05.45 WIB korban diserahkan kepad pihak keluarga untuk dibawa ke kampung halamanya,”tandasnya.(rkn)
Sumber:(goriau.com)