Desa Berhadapan Langsung Dengan Bencana

0
167

Dalam kesiapsiagaan maupun tahapan tanggap darurat, desa menjadi bagian paling depan. Karena berhadapan dengan bencana. “Ketika terjadi tanggap darurat, responnya cepat. Kabupaten dan provinsi memang mendampingi. Tapi hitungannya jam,” kata Kepala Pelaksana BPBD Propinsi Jawa Timur Sudarmawan, ketika memberikan sambutan pada Lomba Desa Tangguh Bencana Tingkat Utama Propinsi Jatim di Desa Sirnoboyo, Pacitan, Rabu (30/8/2017).

Di Jatim sendiri ada 460 desa masuk klasifikasi tinggi ancaman bencana alam. Sedangkan pada tingkat sedang sampai rendah ada 2.000an desa/kelurahan. Kabupaten Pacitan sendiri berada pada peringkat lima indeks resiko tinggi bencana. Penyebabnya karena potensi bencana tsunami. “Mengapa tinggi ?. Karena (ancaman,Red) tsunaminya,” ungkap Darmawan.

Darmawan sendiri memberi apresiasi atas upaya Bupati Pacitan dan jajarannya bersama masyarakat mereduksi ancaman bencana itu. Salah satunya melalui program-program tanggap bencana sehingga dapat merubah perilaku masyarakat. “Kabupaten Pacitan telah mampu menguatkan kelambagaannya, penguatan SDM, dan mengintegrasikan potensi-potensi itu. Sehingga saling melengkapi dan menguatkan,” tuturnya.

Sementara Bupati Indartato menjelaskan bahwa dalam upaya pengurangan resiko bencana semua masyarakat terlibat. Karena tingginya ancaman bencana alam, termasuk gelombang tsunami. “Posisi kota Pacitan sendiri rendah. Karena ketinggiannya tidak lebih dari 10 meter dari permukaan laut,” jelasnya.

Menyadari hal tersebut pemkab pun lantas melaksanakan berbagai program berbasis pengurangan resiko bencana sejak beberapa tahun silam. Dukungan dari pusat pun ikut mengalir. Salah satunya pembuatan sabuk hijau (green belt) disepanjang Pantai Teleng dan Pancer Door. “Tahun 2008 adan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk green belt. Semoga tidak terjadi bencana di Pacitan,” harap Bupati. (arif/tarmuji/danang/humaspacitan)