Banyak hal yang baru saya tahu setelah berkunjung ke pusat teknologi nuklir Batan di Serpong, seharian ini. Di kompleks inilah para peneliti Indonesia menghasilkan produk farmasi yang sangat diperlukan masyarakat.
Salah satunya Samarium yang digunakan untuk mendeteksi kanker di jaringan tulang yang konon paling sulit dilakukan dengan metode biasa. Selain itu, Samarium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit akibat kanker, tetapi tidak menimbulkan ketergantungan.
Samarium hanya salah satu dari banyak temuan baru dalam bidang kedokteran nuklir yang dikembangkan Batan. Ternyata, di bidang yang satu ini, Batan merupakan salah satu yang termaju di dunia. Oleh IAEA, Batan ditetapkan menjadi collaborating center di bidang kedokteran nuklir untuk wilayah Asia dan Afrika.
Keberhasilan itu semakin mengukuhkan Batan dalam industri nuklir untuk kesejahteraan, setelah sukses sebagai collaborating center untuk kawasan Asia – Afrika dalam bidang budidaya tanaman pangan.
Dalam perjalanan pulang setelah pengambilan foto dan video hari pertama, saya sempatkan memotret bendera merah putih yang berkibar gagah di depan Gedung Reaktor Serba Guna GA Siwabessy. Majulah para peneliti muda Indonesia….