Banyak ormas Islam, majelis majelis taklim, takmir masjid maupun perorangan yang memanfaatkan bulan suci Ramadhan untuk melakukan kegiatan sosial. NU Care-Lazisnu Kabupaten Pacitan sebagai lembaga pengumpul zakat infaq dan shodaqoh Nahdlatul Ulama (NU), Selasa (11/05) menasyarufkan zakat, infaq dan shodaqoh kepada 1000 dhuafa, 150 guru ngaji dan 100 insan transportasi.
Penyaluran zakat infaq dan shodaqoh simbolis dilakukan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji kepada perwakilan penerima di gedung Nahdlatul Ulama. Orang nomor satu di Pacitan itu juga memberangkatkan rombongan distribusi paket bingkisan untuk kaum dhuafa di 12 kecamatan.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini karena selain bentuk kepedulian sosial juga sangat membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu”, kata Bupati.
Menurut bupati, peran komunitas atau lembaga sosial sangat dibutuhkan guna membantu mengatasi kemiskinan. Pemerintah Daerah tidak bisa bekerja sendirian apalagi dengan keterbatasan anggaran.Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkembang.
“Saya sangat bangga dan salut ditengah pandemi kepedulian masyarakat Pacitan terhadap sesama tidak berkurang bahkan semakin tinggi”, pungkasnya.
Sebagai lembaga pengumpul zakat infaq dan shodaqoh NU Care-Lazisnu Pacitan dalam setahun terakhir mendapat kepercayaan menerima zakat sebanyak 3 ton beras, uang Rp.113 juta lebih serta infaq lebih dari Rp. 22 juta. Menurut Ketua NU Care Lazisnu Pacitan Syifa’ul Djannan, selain menyalurkan zakat secara langsung Nu Care-Lazisnu juga penasyarufan infaq dan shodaqoh melalui ragam kegiatan. Seperti, kursus Bahasa Inggris untuk anak yatim dan dhuafa, bea siswa santri serta Bina Desa Nusantara dalam bentuk bantuan ternak bagi warga kurang mampu. (HumasPacitan)