Di seluruh dunia, akar wangi hanya tumbuh di tiga negara: Haiti, Jamaica dan Indonesia. Dalam peta produksi, Indonesia menempati urutan kedua setelah Haiti, dengan produksi 20 ton setahun. Satu-satunya wilayah yang cocok untuk akar wangi di Indonesia adalah Garut.
Senin malam, Pak Uge yang sedang berada di Garut menelepon. ‘’Joko, ini ada orang yang punya lahan akar wangi menawarkan kerjasama,’’ katanya.
Saya terus terang masih bingung dengan model kerjasama yang diinginkan. Seumur hidup saya belum pernah melihat pohon yang disebut akar wangi itu. Kalau yang sudah menjadi barang kerajinan seperti kipas atau dompet, saya tahu. Bahkan pernah membeli waktu singgah di Garut. Lumayan buat pengharum mobil selama perjalanan.
‘’Coba bantu carikan pasar akar wangi. Ada nggak? Di dalam negeri apa di luar negeri? Butuhnya akar atau sudah jadi minyak?’’ kata Pak Uge.
Inilah yang saya sebut anomali. Sebagai salah satu dari tiga negara pengasil akar wangi dunia, kok bisa ada petani yang kesulitan menjual hasil panennya?
Akhir pekan ini, secara kebetulan saya akan ke Garut untuk melihat tempat penyulingan minyak sereh. Mudah-mudahan cukup waktu untuk singgah ke kebun akar wangi.[JTO]
