Hari libur bukan menjadi halangan bagi Bupati Indartato untuk menyambangi warganya. Kali ini, dengan menaiki truk tangki air bersih, ia ikut mendistribusikan air bersih ke wilayah Kecamatan Kebonagung, Kamis (21/9/2017). “Karena ini (Kabupaten Pacitan, Red) darurat kekeringan,” ucapnya disela-sela proses distribusi air bersih di Dusun Batulapak, Desa Kalipelus.
Droping air bersih sendiri selalu dilakukan pemkab selama musim kemarau. Utamanya pada area-area yang mengalami krisis air bersih. Setiap hari ada empat desa terdampak mendapatkan pasokan air. Dengan alokasi dua tangki per desa. Jumlah itu memang belum mencukupi kebutuhan warga. Tetapi paling tidak dapat meringankan beban warga.
Menurut Indartato kegiatan distribusi air bersih adalah upaya cepat dari pemerintah daerah mengatasi krisis air bersih. Sedangkan untuk jangka panjangnya adalah inventarisasi sumber-sumber air bersih. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk warga sekitar. “Jangka panjang kita akan mencari sumber air untuk dimanfaatkan masyarakat. Tetapi warga juga harus berupaya menjaga kelangsungan sumber air itu sendiri. Caranya dengan menjaga kelestarian hutan,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sesuai aturan, pihak desa sebenarnya dapat saja menggunakan dana desa untuk keperluan tersebut. “Dalam aturannya memang boleh. Mudah-mudahan desa yang memiliki sumber air dan mampu didanai oleh desa dapat mengupayakannya. Namun prinsipnya pemerintah daerah yang bertanggung jawab,” jelas dia.
Di Desa Kalipelus sendiri dari 460 kepala keluarga, sekitar sepertiganya mengalami kesulitan air bersih. Mereka berasal dari lima dusun. (arif/tarmuji/shopingi/humaspacitan)