Pacitan- Bencana alam berupa tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, menyisakan duka yang mendalam bagi warga. Banyak warga yang harus kehilangan anggota keluarganya. Tak hanya itu, mereka juga kehilangan harta bendanya.
Pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII), Ikatan pelajar NU (IPNU), dan Ikatan pelajar putri NU (IPPNU) tergerak untuk turut membantu meringankan beban korban tanah longsor di Ponorogo dengan melakukan penggalangan dana dari masyarakat Pacitan.
Selasa pagi (4/4) mereka memusatkan aksinya di seputaran Trafic Light perempatan Penceng. Mereka mengadahkan kotak kardus kepada para pengguna jalan yang berhenti di perempatan tersebut.
Melalui pengeras suara, mereka mengajak kepada para pengguna jalan untuk turut membantu para korban yang tengah terkena musibah.
“Saudara sekalian yang melintas di perempatan Peceng Pacitan, kami mengajak saudara sekalian untuk mengikhlaskan sedikit rizkinya yang nantinya dapat membantu meringankan beban keluarga dan korban longsor yang ada di desa Banaran Kecamatan Pulung kabupaten Ponorogo,” ajak Syahri, Sekretaris PMII Pacitan.
Ketua IPNU Pacitan Mawan Hardianto mengatakan, hasil penggalan dana ini akan dimanfaatkan untuk pemulihan korban tanah longsor Ponorogo.
“Penggalangan yang kami lakukan ini bentuk kepedulian kepada saudara-saudara kita yang saat ini 28 jiwa masih tertimbun tanah dan 4 jiwa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Semoga dapat membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkanya,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bencana tanah longsor melanda Ponorogo, tepatnya di Dukuh Tangkil RT 01 RW 01, Desa Banaran, Kecamatan Pulung pada Sabtu (1/4) lalu.
Data resmi dari Posko Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo menyebutkan dari 35 kepala keluarga dan 128 jiwa, terdapat 100 jiwa korban selamat, sementara 28 jiwa lainnya dinyatakan hilang. Sedikitnya 32 rumah tertimbun tanah akibat peristiwa tersebut. (Agus Purwanto/Zaenal Faizin)