Pacitan – Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser NU Kecamatan Pacitan Senin malam (13/2) menggukuhkan sebanyak delapan belas Satuan Koordinasi Kelurahan (Satkorkel) se-Kecamatan Pacitan.
Puluhan kader GP Ansor dan anggota Banser dari delapan belas desa itu hadir di rumah Ketua GP Ansor ranting Desa Sirnoboyo Muhammad Anhar di dusun Mendole, Desa Sirnoboyo, Pacitan.
Ketua Satkoryon Banser Pacitan, Andika Fahri Hafiz mengatakan bahwa sudah saatnya anggota Banser bisa berdikari. Baik itu berdikari dalam bidang sosial, budaya, dan juga berdikari dalam bidang ekonomi.
“Mari kita buktikan bahwa Banser ini memang benar-benar serbaguna. Hal ini yang kemudian kita gencarkan kepada anggota Banser Satkoryon Pacitan, mulai dari berjualan makanan, kaos, bahkan berjualan kopi di pinggir jalan pun kami lakukan. Tiada gentar dada ke muka bela agama bangsa negeri,” katanya.
Menurutnya, selain berdikari juga harus bisa memperkuat tali silaturahmi dan memperkuat persatuan dan kesatuan serta kekompakan dalam berorganisasi.
“Karena tanpa adanya kekompakan antar sesama anggota organisasi tidak (mungkin) akan berjalan dengan baik. Dan kegiatan semacam ini harus selalu berlanjut diadakan secara bergilir di setiap Desa se-Kecamatan Pacitan setiap satu bulan sekali, agar solidaritas sesama anggota Banser tetap terjaga,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Pendidikan Kader Penggerak NU (PKP NU) Pacitan, Damhudi berkesempatan menyampaikan beberapa hal tentang penguatan organisasi.
Ia mengatakan, pada tahun 2026 nanti NU akan memasuki usia satu abad. Dan akan kembali bangkit seperti pertama kalinya NU didirikan.
Anggota Banser diminta untuk membuat strategi multilevel marketing, artinya seluruh anggota Banser yang telah mengikuti Pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) harus mencari satu anggota baru yang bisa diajak untuk bergabung menjadi anggota Banser.
“Dan itu (harus) dilakukan secara terus menerus hingga sepuluh, dua puluh atau tiga puluh tahun yang akan datang anggota Banser semakin banyak dan bisa menguasai Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI. Agar negara Indonesia ini tidak menjadi negara khilafah,” katanya.
Ia juga berpesan agar Banser Pacitan dapat mandiri, jangan meminta kepada NU tapi jusrtu sebaliknya bisa memberi sumbangsih untuk memperkuat organisasi NU yang di dirikan oleh para ulama’ ini.
“Banser itu harus siap dalam kondisi apapun dan harus menjadi garda terdepan untuk menjaga ulama’ dan NKRI karena banser adalah barisan ansor serba guna”, kata Ust Aziz Ahmadi, sebelum memimpin doa.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua MWC NU Kecamatan Pacitan Mutongin, Ketua GP Ansor Kecamatan Pacitan Anas Sugiyanto, Kepala Desa Sirnoboyo Arifin, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Acara yang digelar secara rutin ini juga dijadikan sebagai momentum untuk memperkuat tali silaturrahmi dengan para tokoh NU.(Mawan Hardiyanto/Zaenal Faizin)