Rumah berwarna biru putih yang berlokasi di tepian barat sungai Grindulu itu, pagi ini (11/01) rasanya mungkin tak akan sama seperti ketika suami si empunya rumah sering terlihat duduk di depan teras sambil menikmati hari mencicipi helai demi helai koleksi bukunya .
Kurang lebih 100 hari sudah Pak Imam telah berpulang menghadap Sang Khalik, sang istri berniat menghibahkan koleksi buku milik mendiang suaminya.
Pria yang bernama lengkap Imam Barnadib (46 tahun) itu, semasa hidupnya mengabdikan diri sebagai pengajar Bahasa Inggris di SMKN Kebonagung.
Bidang Layanan dan Koleksi pun pagi tadi langsung bertandang menyambangi rumah beliau untuk memenuhi permintaan perempuan yang akrab disapa Puji, untuk mengambil hibahan buku yang dimaksud.
Perempuan yang sehari-harinya beraktifitas sebagai seorang ibu rumah tangga ini menceritakan bahwa sejatinya Almarhum Pak Imam dari dulu mempunyai cita-cita mulia yakni bermanfaat untuk masyarakat.
Hobi yang telah mendarahdaging sedari muda itu ditorehkan dengan mendirikan sebuah perpustakaan mandiri pada tahun 2006/2007 dengan menyewa sebuah ruko di daerah Kelurahan Ploso. Namun belum ada satu tahun berdiri, perpustakaan yang dulunya bernama Perpustakaan Al-Atsary tersebut terpaksa ditutup karena suatu hal, dan Pak Imam memilih untuk membawa koleksi bukunya berjajar di rumah sebagai koleksi pribadi.
Meskipun kedatangan kami di rumah beliau yang berada tepat di belakang gedung ex puskesmas Tanjungsari itu tidak dapat bertemu langsung dengan istri Almarhum, dan hanya bisa bertemu dengan Mbah Paniem (ibunda dari Bu Puji), namun kami berkesempatan berkomunikasi dengan Bu Puji melalui telepon seluler.
“Terus terang jika saya diminta untuk menghidupkan perpustakaan milik Almarhum kembali, saya tidak akan bisa’’, tutur Puji di tengah obrolan kami via telepon,pada 1 jam setelah kami undur diri.
Dari dasar alasan itulah, dengan berbekal restu dari keluarga besarnya, wanita bernama lengkap Sulis Puji ini akhirnya mengambil keputusan untuk menghibahkan koleksi buku Pak Imam sejumlah 340 eksemplar ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan.
“Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat yaa Mbak, semoga menjadi amal jariyahnya Almarhum dan dapat mewujudkan cita-cita Bapak,” pungkas Puji dengan suara sedikit melirih mengakhiri perbincangan kami pagi itu.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan berharap semoga dengan adanya hibahan dari beliau, maka akan menggugah hati masyarakat Kabupaten Pacitan untuk sukarela menghibahkan koleksi bukunya ke perpustakaan umum. Dengan demikian masyarakat pun mampu ikut andil dalam mewujudkan visi Bupati Indrata Nur Bayu Aji dan Wabup Gagarin “Masyarakat Pacitan Sejahtera dan Bahagia”.
Penambahan koleksi buku yang berasal dari hibahan masyarakat, diharapkan akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pihak peng-hibah dan mampu menarik minat pengunjung untuk menikmati bacaan di ruang koleksi Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan. Terlebih koleksi buku tersebut nantinya akan didisplay apik di ruang koleksi gedung baru layanan perpustakaan umum.
NB: Dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami tidak dapat menampilkan foto dari Almarhum Pak Imam dan istri.
(Disperpusip Pacitan/Pemkab Pacitan)