Gubernur juga meminta kepada Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan Wakil BupatI Pacitan Gagarin untuk fokus memberikan penguatan di sektor pertanian, perikanan, wisata, dan sumber daya manusia (SDM) dengan fokus utama pendidikan vokasi.
“Hari ini sektor pertanian sangat butuh beradaptasi dengan teknologi pertanian begitu juga dengan sektor perikanan. Bagaimana menguatkan nilai tambah nelayan itu juga penting,”kata Gubernur Khofifah dalam sambutannya pada Serah terima jabatan (Sertijab) Bupati Pacitan dan Rapat Paripurna DPRD Pacitan di Pendopo Kabupaten Pacitan, Jum’at (7/5/2021).
Menurut Khofifah, sektor pertanian terus tumbuh positif, utamanya dalam jenis tanaman padi meskipun dalam keadaan pandemi.
Karena menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat produksi padi di Jawa Timur tahun 2020 sebanyak 9.944.538 ton Gabah Kering Giling (GKG) naik 363.6000 ton atau 3,97 %.
Dengan capaian itu, Khofifah mengatakan Jatim menjadi penyumbang 18,2 % produksi padi nasional sekaligus tertinggi di Indonesia.
Khofifah juga memastikan nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan juga tumbuh positif saat pandemi covid-19.
“Saat ini market pasar ikan ke luar negeri juga cukup besar . Oleh karena itu, kita berharap adanya penguatan hilirisasi,”kata Mantan Menteri Sosial RI ini.
Di sisi lain, terkait peningkatan nilai tambah tersebut, Khofifah menegaskan bahwa hal itu bisa dikaitkan dengan langkah petik, olah, kemas, dan jual.
“Kalau misalnya program ini ketemu dengan format teknologi yang tepat. Format petik, olah, kemas, jual bisa diterapkan untuk meningkatkan nilai tambah petani dan nelayan lebih signifikan lagi,” ucap Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan penguatan sektor pertanian ini tak lepas dari struktur utama perekonomian di kampung halaman Presiden ke-6 RI tersebut.
Pada tahun 2020, bidang pertanian, kehutanan dan perikanan berada di posisi pertama yaitu sebesar 28,59 %. Angka tersebut tumbuh sebesar 3,80 % dari 2020 yang lalu.
Selengkapnya di pacitankab.go.id