Memiliki pasar yang representatif dan modern menjadi dambaan semua orang. Bukan hanya pedagang sebagai penerima manfaat langsung dari keberadaan pusat niaga itu namun juga konsumen. Pasar Arjosari menjadi yang pertama menyandang predikat tersebut.
Setelah selesai pembangunannya dan diresmikan Bupati Indartato, salah satu pasar terbesar di Kabupaten Pacitan itu mulai memberlakukan e-retribusi. Sebuah sistem pembayaran jasa oleh pedagang menggunakan uang elektronik. Ini merupakan salah satu upaya mengurangi transaksi tunai. “Banyak keuntungan menggunakan e-retribusi ini, salah satunya mencegah kebocoran karena retribusi langsung masuk ke Kas daerah” ungkap Bupati Indartato usai meresmikan penggunaan gedung, jalan dan tugu, Selasa (31/12/19) di pasar Arjosari.
Menjadikan pasar Arjosari sebagai percontohan penerapan e-retribusi bukan tanpa alasan. Pusat perekonomian dikecamatan yang terkenal dengan Pondok Pesantren Tremas itu selain memiliki gedung baru juga managemen yang sudah tertata. Kedepan, semua pasar yang sudah representatif akan memakai sistem ini. Untuk itu dalam 6 bulan kedepan tim akan melakukan pemantauan dan evaluasi apakah program berjalan dengan baik atau tidak. “Karena ini baru tentu kita akan sosialisasikan kepada semua pedagang agar nantinya berjalan dengan baik” imbuhnya.
Bupati berharap dengan sarana dan prasrana baru para pedagang akan lebih nyaman, puas dan ekonominya akan semakin meningkat. Selain sektor ekonomi seperti pasar bupati juga meresmikan pembangunan bidang kesehatan meliputi ruang operasi dan ICU RSUD serta puskesmas juga sarana pendidikan meliputi gedung SDN2 Karanggede serta SMPN 4 Arjosari. Sarana dan prasarana lain adalah sarana pemerintahan meliputi kantor BKPPD dan kantor PUPR beberapa sarana jalan serta tugu Parasamya Purnakarya Nugraha. (Rizky/arif/humas pacitan)