12 maret 2018, puluhan kendaraan antri untuk bergantian melewati jalur utama penghubung antar desa. Jalan yang tepat berada di dusun Saman desa Bubakan ini merupakan salah satu titik yang terkena longsor pada saat bencana yang terjadi akhir tahun 2017 lalu. Jalur utama antar desa ini terancam lumpuh kembali.
Jalan yang berjarak sekitar 20 meter ini seluruhnya tertimbun matrial longsor pada saat bencana yang terjadi november lalu. Meskipun pemerintah desa dan warga sekitar sudah berupaya membuka jalan tersebut, namun belum sepenuhnya bisa dilalui dengan normal. Kondisi jalan yang menanjak dan licin membuat pengendara harus sangat hati-hati. Sudah banyak korban terpleset bahkan sampai jatuh di jalan tersebut.
Bahkan pengendara yang belum terlalu pintar mengendarai harus menunggu orang lewat untuk meminta tolong disebrangkan motornya. “saya ndak begitu berani, takut jatuh jalannya licin terpaksa saya harus nunggu orang biar disebrangkan dulu motor saya” ungkap netty mama muda yang tengah melewati jalur tersebut.
Longsoran ini sudah terjadi kurang lebih 4 bulan. Namun nampaknya belum ada upaya apa-apa dari pemerintah khususnya pemerintah kabupaten pacitan, karena pemerintah desa maupun warga tidak mungkin mampu mengatasi kondisi tersebut. Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi ketika hujan turun, tanah yang berada diatas jalan semakin merosot ketengah jalan belum lagi ditambah derasnya air yang mengalir ketengah jalan menambah licin dan membahayakan penguna jalan.
Salah satu jalan penghubung antar desa ini merupakan jalur terdekat dan mudah dilalui. Namun semenjak kejadian ini penguna jalan tak jarang yang melalui akses lain karena takut berbahaya. Seperti halnya yang dilakukan netty ” nanti pulang saya muter lewat jalan lain, meskipun jauh ndak apa-apalah dari pada bahaya”. Bahkan pengendara yang bermuatan berat jarang sekali yang melalui jalur ini, meskipun kemungkinan menambah biaya operasional karena harus melalui jalan yang lebih jauh lagi, namun tidak dijadikan alasan daripada bahaya melalui akses tersebut.