Menjadi ibu sejati menjadi dambaan setiap perempuan. Sebuah ungkapan yang mudah untuk diucapkan namun berat mewujudkanya. Tugas sebagai ibu sejati tidak ringan karena perempuan tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga menjadi pendamping untuk mendukung suami serta ada untuk melindungi dan mendidik anak. “Menjadi ibu sejati memang berat tapi tidak ada yang tidak bisa jika kita menjalani dengan ikhlas dan cinta” tutur Pembina Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Luki Indartato dalam resepsi peringatan Hari Ibu ke-91, Jumat (20/19/19) di pendopo kabupaten.
Menjadi ibu sejati menurutnya, merupakan tantangan bagi setiap perempuan. Terlebih pemerintah telah memberikan penghargaan khusus bagi kaum perempuan Indonesia dengan menetapkan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu.
Selain usaha dan terus belajar, instropeksi diri merupakan cara yang tepat untuk menjadi perempuan yang lebih baik. Sehingga akhirnya dapat meraih predikat ibu sejati. Isteri yang bermanfaat bagi suami, ibu yang bermanfaat bagi anak serta perempuan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Tentu, dengan tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan. “Tidak sekedar kanca wingking tapi perempuan masa kini memiliki kesempatan yang sama dengan laki laki” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Pacitan Indartato sangat mengapresiasi peran perempuan di Pacitan. Sudah banyak posisi penting dan strategis yang dipegang oleh perempuan. Namun demikian tentu tugas dan kewajiban sebagai perempuan harus yang utama. Laki laki dan perempuan merupakan pasangan untuk saling mendukung dan mengisi.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan kepada anak asuh melalui GNOTA serta bantuan sembako kepada masyarakat pra sejahtera. Sebelumnya acara puncak peringatan hari ibu diperingati dengan berbagai kegiatan. Diantaranya, senam pagi dan jalan sehat, ziarah ke makam pahlawan, upacara bendera serta seminar kesehatan. (rizky/arif/danang/humas pacitan)