Perjuangan Nenek Moyang Melahirkan Tradisi

0
126

Perjuangan nenek moyang nelayan dalam menyambung hidup melahirkan tradisi dan kearifan lokal yang sampai kini masih langgeng. Salah satunya sedekah laut setiap memasuki tahun baru 1 Muharram. “Nenek moyang kita dulu bekerja keras. Bagaimana mereka dekat dengan alam semesta, akrab dengan air, dengan matahari ,dengan udara, dengan langit, dengan bumi. Itu menjadi bagian dari perjuangan nenek moyang kita. Sehingga lahirlah tradisi tradisi yang sampai saat ini harus kita lestarikan,” kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Pacitan Damhudi saat pelaksanaan Festival Nelayan dan Sedekah Laut di kawasan Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Sabtu (31/8/2019). Selain untuk melestarikan tradisi, agenda budaya tersebut bertujuan untuk mempererat persatuan nelayan serta meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas rejeki yang diperoleh dari laut selama setahun terakhir. Tidak itu saja, kegiatan itu sekaligus menjadi ajang kampanye melawan praktik penangkapan ikan secara ilegal.

Terkait tradisi itu sendiri, Damhudi mengatakan bahwa telah ada undang-undang Nomor 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Sehingga budaya dan tradisi ini menjadi dasar pembangunan secara nasional. Artinya, pembangunan tidak terpengaruh dengan dinamisasi sejenis diseluruh dunia. “Kalau tidak berdasarkan karakter tradisi budaya pembangunan bisa salah sasaran,” ucapnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Suko Wiyono yang mewakili Bupati Pacitan Indartato menyampaikan moment pergantian tahun menjadi saat tepat untuk mengoreksi diri dan mawas diri. Sehingga apa yang bakal dijalani tahun depan akan lebih baik. “ibadah kita lebih baik, semangat kerja kita lebih baik, semuanya dalam kita berupaya mencari nafkah sudah lebih bersemangat,” tuturnya.

Selain jajaran unsur pimpinan daerah, Festival Nelayan dan Sedekah Laut menyambut tahun baru 1441 Hijriyah juga diikuti oleh ratusan masyarakat. Tidak hanya nelayan, tetapi juga masyarakat umum. Usai kegiatan khalayak yang datang bersama-sama menyantap 234 buah nasi tumpeng. (arif/juremi tomas/pranoto/humaspacitan)