Pacitannews – Agenda Ujian Nasional (UN) SMP di Pacitan yang berlangsung dari Senin hingga Rabu kemarin berlangsung dengan lancar. Meski begitu ada peristiwa cukup memprihatinkan dan mengharukan dialami oleh puluhan siswa SMP 4 Nawangan. Berharap lulus gemilang, puluhan siswa-siswi itu bahkan rela menginap di sekolah. Hal itu semata dilakukan karena jarak tempuh rumah tinggal ke sekolah sangat jauh.
“Jarak rumah ke sekolah antara 5 sampai 10 kilometer. Sarana transportasi juga minim,” ujar Feny Rahayu, seorang guru dilansir dari RRI, baru – baru ini.
Ternyata, menginap di sekolah jelang UNbukan kali pertama dilakoni para siswa SMP 4 Nawangan. Saat mengikuti UAS beberapa waktu sebelumnya, mereka juga rela menginap di sekolah yang berada di Desa Mujing, Kecamatan Nawangan tersebut. Kondisi semacam ini sudah terjadi sejak 3 tahun terakhir.
Ide untuk menginap ini memang menjadi inisiatif sendiri bagi mereka. Pasalnya, jika berangkat langsung dari rumah mereka takut terlambat. Pun jauhnya jarak tempuh membuat mereka tak sempat membuka materi pelajaran setibanya di rumah. Ini karena rasa lelah setelah menempuh perjalanan yang tidak dekat. “Rumah kami jauh, sebagian di lereng gunung. Kendaraan ndak bisa masuk,” tutur Hernawan, seorang siswa.
Walaupun dihadapkan soal ujian yang cukup sulit, namun suasana cair tetap terpancar dari wajah Hernawan dan rekan-rekannya. Ini karena kegiatan makan, minum, belajar, bahkan berdoa dilakukan bersama-sama. Guna menjaga konsentrasi belajar, pihak sekolah pun memberlakukan aturan ketat. Siswa dilarang meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan guru piket. ‘’Mereka kami dorong untuk fokus belajar, demi hasil yang baik,’’ imbuh Feny.
Para siswa memanfaatkan ruang kelas sebagai ruang belajar dan tempat tidur dengan alas karpet dan matras. Aktivitas dan bimbingan belajar juga dipantau para guru. Demikian pula saat jam makan dan istirahat, para guru tak segan mendampingi mereka. Untuk bahan makanan, sebagian merupakan hasil patungan wali murid.
Sontak, kabar menginapnya siswa SMP 4 Nawangan ini segera direspon Dinas Pendidikan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pemerintah daerah akan mengupayakan pembangunan asrama bagi mereka. Meski bentuknya sederhana, namun fasilitas hunian tersebut dapat menjadi pengganti ruang kelas yang selama ini berfungsi sebagai kamar tidur. “Ya. Sedang dikaji oleh dinas pendidikan. Kita upayakan nanti ada solusinya,” ujar Bupati Indartato.
sumber : http://pacitanku.com