harapkan dapat menambah ragam wisata di Kabupaten Pacitan. Sehingga ikon Pacitan sebagai paradise of java kian lekat. “Diharapkan kegiatan ini juga memberi inspirasi dan diikuti oleh desa-desa lainnya,” kata Bupati Pacitan Indartato saat membuka acara, Senin (24/4/2017).
Harapan Bupati itu tidak berlebihan. Sebab dengan kegiatan sejenis dari mulai kawasan hulu sampai hilir, ekosistemnya terjaga. Selain itu ada pula akan ada dampak lain yang dirasakan masyarakat. Salah satunya sektor ekonomi. “Sapa sing obah bakal mamah,” ucap dia.
Pemberdayaan sungai, tidak lagi hanya sebagai upaya menjaga kelestarian alam. Lebih dari itu, sungai memiliki peran besar terhadap kelangsungan hidup masyarakat. Karena menjadi sumber air bersih dan pengairan lahan pertanian.
Bupati mengingatkan agar masyarakat terus berkomitmen menjaganya. Terlebih tingkat polusi di sungai kini meningkat. Baik sampah maupun limbah. Ujungnya tentu pada jaminan kehidupan untuk generasi akan datang. “Kita tanami pohon-pohon produktif dan buah-buahan. Kelak, 10 atau 20 tahun lagi, anak-anak kita akan mendapatkan manfaatnya,” tandasnya.
Acara yang berlangsung dari tanggal 22-24 April itu rencananya akan dijadikan agenda tahunan. Ada banyak kegiatan selama pelaksanaan festival sungai. Diantaranya lomba perahu hias, cipta menu makanan tradisional, lomba tangkap ikan, terjun sarung, dan bersih-bersih sungai. Kegiatan ini sendiri digagas sebagai bagian dari menggugah pertisipasi masyarakat. Karena seperti diketahui Desa Sirnoboyo merupakan salah satu desa dalam program Desa Pesisir Tangguh Bencana. (arif/tarmuji/pranoto/dochumas)