Bandung- Pemandangan berbeda tampak dari arena Liga Santri Nusantara seri Nasional di Bandung. Bermain di kota Paris Van Java, tim Darul Huda Mayak Ponorogo memutuskan mendirikan dapur sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para pemain, official, dan para suporter.
Dapat dibilang, tim yang berasal dari Region Jawa Timur 1 ini sangat berbeda dengan tim lainya. Kebersamaan ala santri begitu terasa di dapur itu.
Dapur yang letaknya tidak jauh dari penginapan pemain ini sangat ramai dikunjungi panitia pelaksana LSN, diantaranya Lo Jatim 1 Puput Sari Lestia, yang akrab dipanggil dengan Adele, yang pada kesempatan itu ikut menemani santri memasak.
“Saya sangat terkejut, dan sangat heran dengan kesebelasan dari Ponorogo ini, kebersamaan dan kekeluargaan yang dibangun begitu kuat. Sangat erat antara pemain, official, serta supporter dan hal ini hanya saya rasakan di sini,” ujar Adelle
Dari 32 tim yang berlaga di Liga Santri Nusantara hanya Darul Huda Mayak yang mengikutsertakan supporternya dan membawa bekal sendiri dari pesantren.
Sugeng, salah satu juru masak mengatakan, “Ini semua kami lakukan demi Darul Huda Mayak tercinta. Dan kami akan tetap setia selalu mendukung Darul Huda Mayak di manapun berada,” ucapnya.
Sementara Gus Anam, selaku Panpel juga mengapresiasi apa yang dilakukan para santri Darul Huda Mayak. Melalui dapur dan makan bersama ala santri ternyata makin menambah rasa kebersamaan dan juga kekompakan tim.
“Berkat kekompakan dan kebersamaan yang terbangun dari dapur ini, Darul Huda berhasil memenangkan pertandingan hingga lolos ke babak 16 besar,” tukasnya.(Zaenal Faizin)pachenews.com