Lagi, Perampok Bersenjata Gasak Emas di Pacitan

0
112

Pacitannews – Aparat Kepolisian Resor Pacitan, Jawa Timur, memburu dua perampok yang beraksi di Pasar Desa/Kecamatan Sudimoro, Sabtu pagi, 17 Mei 2014. Perampok bersenjata api jenis pistol menggondol perhiasan emas dengan berat sekitar dua kilogram dari tangan M. Sujud, 40 tahun, pemilik toko emas di pasar itu.

“Kami menyebar untuk mencari pelaku,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Pacitan Ajun Komisaris Sukimin, Sabtu, 17 Mei 2014.

Menurutnya, sejumlah petugas dari 12 kepolisian sektor dan tim buru sergap Satuan Reserse Kriminal telah disiagakan di jalur penghubung Pacitan-Ponorogo, Pacitan-Trenggalek, dan Pacitan-Wonogiri (Jawa Tengah). Selain itu, polisi juga telah memeriksa lokasi kejadian dan menemukan sembilan selosong peluru.

M. Sujud menuturkan peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Dua orang lelaki yang memakai helm standar mendekatinya yang sedang berjalan menuju ke toko emas di dalam pasar. Tiba-tiba, seorang dari pelaku dengan jarak sekitar 60 sentimeter menembakkan timah panas ke arah Sujud. “Tembakan yang pertama tidak kena,” kata Sujud saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan.

Kemudian dalam sekejap, seorang pelaku menempelkan dan menembakkan pistol ke betis kanan Sujud. Belum sempat korban menghindar, perampok lainnya kembali memuntahkan timah panas dari pistol yang ia bawa. Kali ini, peluru menembus betis kiri Sujud.

Saat Sujud tidak berdaya, dua perampok merebut tas milik korban yang berisi perhiasan emas. “Sepertinya mereka sudah mengincar saya,” ujar dia. Adapun nilai perhiasan emas yang digondol perampok ditaksir mencapai Rp 800 juta.

Berhasil menguasai barang yang diincar, kedua pelaku berusaha melarikan diri dari lokasi kejadian. Untuk memudahkan kabur, mereka menembakkan pistol berung kali ke sembarang arah. Sejumlah warga tidak berani melakukan perlawanan. Hingga akhirnya satu peluru bersarang ke tumit kiri Tumiyem, 61 tahun, seorang pedagang pracangan di Pasar Desa/Kecamatan Sudimoro.

Kedua korban kemudian dilarikan ke RSUD Pacitan yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Pasar Desa/Kecamatan Sudimoro. Di RSUD Pacitan, kedua korban mendapatkan penanganan medis seperti dibersihkan lukanya, disuntik antitetanus, dan antibakteri. Namun, peluru yang bersarang di kaki Sujud dan Tumiyen tidak dikeluarkan.

Nur Fathonah, dokter di IGD RSUD Pacitan, mengatakan pencabutan peluru tidak bisa dilakukan karena keterbatasan peralatan. “Makanya kami rujuk ke Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo,” kata Nur. http://www.tempo.co