Tabung Elpiji 3 Kg Langka di Pacitan

0
107

Pacitannews – Warga di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mulai mengeluhkan sulitnya memperoleh elpiji “melon” ukuran tiga (3) kilogram, dan kenaikan harga bahan bakar gas bersubsidi tersebut di tingkat pengecer.
“Harganya juga ikut naik. Meski sedikit, tapi memberatkan buat kami warga kecil,” kata salah seorang nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan bernama Wanto, Senin (5/5/2014).
Bahkan pada beberapa tempat harganya menyentuh Rp16 ribu per tabung, sebagai akibat tingginya permintaan yang tidak diimbangi ketersediaan barang.
Lonjakan harga tersebut jauh di atas harga dari agen yang hanya dibanderol Rp12.700 per tabung dan di tingkat pengecer atau subagen diberi margin toleransi keuntungan sebesar Rp1.300 atau menjadi Rp14.000 per tabung.
Salah satu pemilik agen elpiji di Kota Pacitan, Setiawan, mengatakan,dalam sehari satu agen elpiji mendapat jatah enam truk dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE).
Itu artinya, jika dirata-rata setidaknya satu agen elpiji memperoleh sebanyak 3.360 tabung per hari.
“Di Pacitan ada empat agen elpiji. Biasanya jumlah sebanyak itu mencukupi,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopindag) Kabupaten Pacitan, Lan Naria Hutagalung mengatakan,”Kami belum dapat laporan dari masyarakat,” ujarnya.
Lan Naria baru kemudian mencoba mengkonfirmasi penyebab kelangkaan tersebut, salah satunya dengan menanyakannya ke pihak Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) di Madiun.
Namun menurutnya, kelangkaan bukan terjadi lantaran faktor infrastruktur pada proses ditribusi.
“Kelangkaan mungkin karena di masyarakat muncul informasi akan ada kenaikan. Padahal dari pemerintah belum ada rencana itu (kenaikan harga),” jawabnya.

sumber : (surabaya.bisnis.com)