Musim kemarau yang datang lebih awal memberikan pengaruh cukup besar bagi masyarakat Pacitan. Bukan hanya sektor pertanian namun fenomena musiman itu juga berdampak terhadap ketersediaan air bersih masyarakat.
“Tantangan Pacitan untuk saat ini adalah masalah air dan kekeringan”, kata bupati.
Bupati Aji menyampaikan peringatan tersebut saat menggelar silaturahmi dengan Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) dan Lurah se Kecamatan Pacitan di Desa Sukoharjo, Senin (31/05). Meskipun kekeringan sudah menjadi persoalan rutin setiap tahun, namun menurutnya para pemangku wilayah harus tetap antisipatif. Kepala desa segera menginventarisasi potensi serta titik-titik rawan kekeringan di wilayahnya.
” Untuk saat ini kami laporkan ada beberapa desa di kecamatan Pacitan yang mulai merasakan dampak kemarau”, ujar Joko Putro Utomo, Camat Pacitan.
Meskipun tidak menyeluruh lanjut Camat, beberapa desa di kecamatan kota merupakan langganan kekeringan. Semisal Desa Sambong, Desa Ponggok, Desa Semanten serta Desa Tambakrejo. Desa-desa tersebut hanya mengandalkan air baku dari sumur tanah karena belum tersentuh pipanisasi PDAM.
“Saat ini warga kami masih cukup tapi jika sebulan kedepan tidak turun hujan maka kami akan kesulitan”, Imbuh Agus, Kepala Desa Sambong.
Bupati Indrata Nur Bayuaji menggelar pertemuan dengan kepala desa/lurah untuk bersilaturahmi sekaligus menjalin koordinasi. Sebelumnya mantan legislator tersebut juga melakukan kegiatan serupa dengan FKKD Kecamatan Pringkuku dan sejumlah OPD teknis. (Humas Pacitan/PemkabPacitan)