Pacitannews – Insiden terorisme telah membuat warga Amerika Serikat takut sepanjang belasan tahun terakhir. Namun tampaknya ketakutan tersebut bukanlah yang utama. Sebuah survei mengungkapkan ketakutan utama warga AS saat ini adalah ancaman keamanan teknologi.
Melansir Business Insider, Senin 26 Mei 2014, survei yang diselenggarakan perusahaan teknologi informasi, Unisys, melaporkan keamanan pada kartu kredit menyita perhatian warga AS. Survei ini bertujuan mengukur delapan fokus warga AS dalam empat wilayah keamanan yaitu nasional, keuangan, internet, dan keamanan personal. Survei ini juga mengukur tingkat keamanan dari suatu negara. Selain AS, Unisys juga mengukur indeks keamanan di berbagai negara belahan dunia lain.
Khusus untuk survei di AS, penyelenggara survei mewawancarai 1.000 warga AS untuk mengukur tingkat keamanan.
Hasil survei menunjukkan lebih dari setengah warga (59 persen) khawatir dengan penyalahgunaan data kartu kredit. Tak heran jika terungkapnya celah keamanan lewat virus ‘Heartbleed’ beberapa waktu lalu menyita perhatian warga. Mereka takut pembobolan data kartu kredit disalahgunakan oleh penjahat maupun pihak yang tak bertanggung jawab.
Kekhawatiran pada keamanan finansial ini meningkat dari tahun lalu (52 persen). Penyalahgunaan data akun kartu kredit dilaporkan telah menyasar 70-100 juta pelanggan pada tahun lalu.
Keamanan data masih ditakutkan warga AS. Di bawah pembobolan kartu kredit, pencurian identitas pribadi juga menjadi perhatian serius. Lebih dari setengah (57 persen) warga AS takut dengan pengumpulan akses atau peretasan informasi pribadi mereka.
Pada peringkat ketiga, warga AS memasukkan ancaman fisik, yaitu terorisme: dan perang fisik menjadi salah satu hal yang ditakutkan.
Tercatat hampir setengah warga AS (47 persen) masih khawatir dengan ancaman keamanan nasional itu. Sebagaimana diketahui, ancaman terorisme sejak 2001, terus menghantui warga AS.
Selanjutnya, keamanan perbankan menjadi daftar kekhawatiran utama warga AS. Lebih dari sepertiga warga (37 persen) mengaku sangat serius dengan keamanan saat berbelanja online dan melakukan transaksi perbankan online. Tingkat kekhawatiran itu meningkat dari tahun lalu (34 persen).
Di luar empat besar ancaman keamanan itu, warga AS juga takut dengan ancaman komputer seperti virus dan spam, epidemi kesehatan, ancaman keamanan pribadi.http://teknologi.news.viva.co.id